Banjir seperti ini sudah biasa terjadi, apalagi jika di daerah atas turun hujan deras seperti tadi malam."
Trenggalek (ANTARA News) - Banjir bandang menerjang ratusan rumah di perkampungan nelayan sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis malam.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa ataupun estimasi kerugian akibat meluapnya permukaan air sungai di kawasan muara di sekitar salah satu pelabuhan terbesar di Jawa Timur itu.

Namun, satu rumah penduduk yang berada di tepi bantaran sungai dikabarkan roboh tergerus banjir bandang.

"Separuh rumah di daerah sawahan itu ambruk. Kondisi (perumahan) penduduk yang lain belum tahu karena keadaan masih banjir," kata Sobirin, tokoh warga Desa Prigi dikonfirmasi Antara melalui telepon.

Ia mengatakan ketinggian banjir di kawasan perkampungan padat penduduk rata-rata mencapai sekitaran 40 sentimeter.

Banjir mulai melanda wilayah perkampungan di Desa Tasikmadu dan sekitarnya yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari tepi Pantai Prigi itu pada pukul 21.00 WIB.

Debit air terus meningkat seiring hujan lebat yang mengguyur kawasan yang dikelilingi perbukitan tersebut sejak pukul 20.00 WIB.

Akibatnya, ketinggian air terus meningkat dan memaksa keluarga mengemasi harta benda mereka ke tempat yang lebih tinggi.

"Banjir seperti ini sudah biasa terjadi, apalagi jika di daerah atas turun hujan deras seperti tadi malam," imbuh Sobirin.

Beruntung, banjir kali ini tidak separah tahun-tahun sebelumnya. Selain luasan area terdampak lebih kecil, elevasi atau ketinggian air disebut tidak separah banjir serupa pada pertengahan 2013 yang mencapai satu (1) meter lebih.

"Sekarang sudah mulai surut. Jika hujan berhenti, pagi biasanya sudah kering," kata Suroso, nelayan setempat.

Belum ada konfirmasi resmi disampaikan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek menanggapi banjir bandang di daerah Prigi tersebut.

Namun sejumlah petugas gabungan dari BPBD dan Badan SAR Nasional cabang Trenggalek dilaporkan telah meluncur ke lokasi bencana untuk melakukan sejumlah tindakan kedaruratan yang dianggap perlu. (SAS/M008)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014