Panggung yang disediakan untuk tamu undangan tersebut ambruk saat Jokowi usai berorasi dan hendak turun tangga untuk menuju mobil yang sudah diparkir di samping panggung yang ambruk, bahkan beberapa tiang penahan panggung juga ambles dan papan panggung lainnya bergerak turun.
"Tidak apa-apa, ini tiangnya saja yang ambles," kata Jokowi saat dibantu turun oleh aparat kepolisian dan Satgas PDI Perjuangan menuju mobil yang diparkir di samping panggung yang ambruk tersebut.
Puluhan orang yang berada di panggung panik dan berhamburan meloncat turun ke bawah, bahkan sejumlah wartawan yang mendekat ke Jokowi untuk wawancara juga berhamburan menyelamatkan diri karena papan panggung sisi lainnya juga sudah bergerak turun.
"Banyak kader dan simpatisan yang ingin bersalaman dengan Pak Jokowi sehingga panggung yang disediakan untuk tamu undangan tidak mampu untuk menahan orang yang cukup banyak sehingga ambruk," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Jember Kusen Andalas.
Selain itu, kata dia, kondisi tanah di bawah panggung juga basah akibat guyuran hujan dan massa di sekitar panggung juga tidak dapat dikendalikan karena ingin melihat lebih dekat calon presiden yang diusung partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Kejadian itu di luar kesengajaan dan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu karena Satgas PDI Perjuangan cepat bertindak untuk membongkar panggung yang ambruk itu," tutur Kusen yang juga Wakil Bupati Jember.
Ribuan kader dan simpatisan PDI Perjuangan "memerahkan" Lapangan Tegal Besar untuk menyambut kedatangan Jokowi di Jember, bahkan mereka tidak bergerak sedikit pun saat hujan deras selama beberapa menit dan tetap setia menunggu kedatangan Jokowi di lokasi kampanye sekitar pukul 15.50 WIB.
Pantauan di lapangan, sepanjang rute yang dilewati Jokowi di Jember juga dipadati warga yang ingin melihat kedatangan calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan tersebut, bahkan ada sejumlah warga yang sudah berdiri di tepi jalan sejak pagi hingga siang untuk menyambut Jokowi.
(KR-ZUM/D007)
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
