Helsinki (ANTARA News) - Angka perempuan berusia setengah baya yang bekerja telah merosot tajam akibat resesi dalam beberapa tahun belakangan di Finlandia, demikian laporan harian negeri itu, Helsingin Sanomat, pekan ini.

Angka perempuan kulit putih yang bekerja naik sedikit; sebanyak 28.000 perempuan Finlandia keluar dari bursa tenaga kerja tahun lalu, kata surat kabar tersebut.

Data statistik yang disiarkan oleh Kantor Statistik Finlandia memperlihatkan perempuan yang bekerja dan berusia 35 sampai 44 tahun telah turun terus selama prioade 2009 sampai 2014.

Jumlah perempuan yang menganggur berkembang sangat besar tahun lalu, kata Johanna Alatalo, pejabat penasehat Kementerian Tenaga Kerja dan Ekonomi Finlandia.

Sektor tempat lebih banyak perempuan pekerja terlibat seperti sektor komunikasi, keuangan dan administrasi masyarakat, lebih rentan terhadap kemerosotan ekonomi, kata harian itu.

Lapangan kerja di berbagai sektor layanan masyarakat yang didominasi kaum perempuan telah terus terpangkas dalam beberapa tahun belakangan, akibat pemotongan pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, demikian laporan Xinhua. Sabtu pagi.

Alasan di balik perempuan pengangguran juga dapat disebabkan oleh kegiatan belajar, mengurus anak dan orang tua serta pekerjaan lain rumah tangga yang dilakukan oleh perempuan, kata Alatalo.

Penyebab lain yang berpotensi mungkin saja ialah seseorang barangkali telah berhenti mencari kerja sebab "mereka percaya bahwa mereka tak bisa memperoleh pekerjaan".

Meskipun angka perempuan yang bekerja merosot, Lauri Ihalainen --Menteri Tenaga Kerja Finlandia-- mengatakan dengan optimistis bahwa situasi takan seperti itu selamanya.

Ketika situasi ekonomi berubah, kebanyakan perempuan akan kembali ke bursa tenaga kerja, terutama lamaran kerja di sektor layanan, yang selalu kekurangan tenaga kerja di Finlandia, kata Ihalainen.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014