Kami menargetkan malam ini bisa terangkat gerbong batu bara dengan menggunakan `crane hydrolic`,
Lebak (ANTARA News) - Puluhan petugas teknisi dari Dipo Rangkasbitung, Banten  dan Jatinegara, Jakarta, mengangkat satu gerbong batu bara yang terguling di Stasiun Rangkasbitung.

"Kami menargetkan malam ini bisa terangkat gerbong batu bara dengan menggunakan crane hydrolic," kata Kepala Dipo Stasiun Rangkasbitung, Ogi, di Lebak, Sabtu.

Ia mengatakan, pihaknya bersama teknisi bengkel kereta dari Jatinegara, Jakarta, sedang berusaha mengangkat tiga gerbong batu bara yang anjlok dan satu diantaranya terguling.

Kemungkinan anjloknya kereta itu akibat jalur wesel di Stasiun Rangkasbitung sudah tidak kuat.

Sebab posisi gerbong kereta itu berada di jalur tiga yang semestinya masuk jalur wesel dua.

"Kami berupaya tiga gerbong batu bara yang anjlok itu bisa dilakukan perbaikan, sehingga perjalanan kereta kembali normal," katanya.

Menurut dia, anjloknya gerbong batu bara itu kondisinya tidak begitu sulit sehingga petugas gabungan tersebut bisa dilakukan perbaikan secepatnya.

Saat ini, kata dia, petugas sudah berhasil mengevakuasi dua gerbong ke posisi rel dan satu gerbong yang terguling sedang dilakukan pengangkatan.

"Saya kira anjlok gerbong itu akibat kondisi rel wesel tidak kuat menahan beban batu bara dengan 28 ton per gerbong," katanya.

Aeng, seorang warga Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya kecewa dengan terhambatnya perjalanan KA menuju Jakarta akibat anjloknya gerbong pengangkut batu bara.

"Kami terpaksa menunda keberangkatan ke Jakarta karena terhambatnya perjalanan kereta itu," katanya. (*)

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014