Tim Pusat Penelitian (Puslit) Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong, Bogor, datang ke Gembira Loka Zoo (GLZoo) khusus mengambil sperma satwa liar tersebut pada Kamis (3/4),"
Yogyakarta (ANTARA News) - Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Cibinong, Bogor, Jawa Barat, melakukan pengambilan sperma satwa liar koleksi Gembira Loka Zoo Yogyakarta, sebagai bagian upaya penyelematan plasma nutfah satwa liar di Indonesia.

"Tim Pusat Penelitian (Puslit) Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong, Bogor, datang ke Gembira Loka Zoo (GLZoo) khusus mengambil sperma satwa liar tersebut pada Kamis (3/4)," kata Manager Marketing dan Pengembangan Gembira Loka Zoo Josep Kurniawan di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, pengambilan sperma dilakukan terhadap hewan primata seperti Owa (gibbon) jantan, sejenis kera kecil yang terkenal karena kepintarannya. Juga, terhadap hewan kijang atau muncak, katanya.

"Pengambilan sperma di GLZoo Yogyakarta dibantu para dokter hewan di kebun binatang setempat," kata Josep Kurniawan .

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wirdadeti mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan penyelamatan plasma nutfah satwa liar di Indonesia, dengan membangun bank sperma atau tempat melayani pembekuan dan penyimpanan sperma satwa liar.

"Upaya ini diawali dengan mengumpulkan sperma hewan primata koleksi kebun binatang di Pulau Jawa,"katanya.

Menurut dia, aktivitas pengumpulan sperma berbagai jenis satwa liar ini bertujuan untuk melestarikan keberadaan satwa liar dari kepunahan. Prinsipnya untuk menghindari kepunahan satwa liar tersebut.

Dua peneliti menyertai pengambilan sperma adalah Gono Semiadi dan Yulianto. Para peneliti itu melakukan pengambilan sperma dengan menggunakan peralatan ejakulasi listrik. "Kami gunakan alat elektro ejaculator," katanya.

Ia mengatakan pengambilan sperma ini sebelumnya telah dilakukan di Jatimpark Malang, Bali-Zoo, dan tempat penangkaran rusa di Kudus, Jawa Tengah.

Sperma yang telah terkumpul itu, katanya, nantinya dibekukan. Apabila jenis satwa tersebut suatu saat semakin langka, maka sperma tersebut bisa disuntikkan pada betinanya. Seperti halnya teknik inseminasi buatan pada sapi betina.(*)

Pewarta: Heru Jarot
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014