Lokasi bangunan bekas diklat Antam. Jadi, bukan mess karyawan."
Bogor (ANTARA News) - Manajemen PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) melalui External Relations Antam UBPE Pongkor, Arief Armanto, mengklarifikasi peristiwa longsor yang menewaskan satu orang pekerja terjadi di bangunan bekas pendidikan dan pelatihan (diklat) yang menewaskan satu orang.

"Musibah longsor terjadi pukul 18.00 WIB menjelang Magrib saat hujan deras. Lokasi bangunan bekas diklat Antam. Jadi, bukan mess karyawan," demikian Arief melalui siaran persnya, Minggu.

Ia menjelaskan, lokasi bangunan bekan diklat Antam yang tertimpa longsor berada di Kampung Konod, Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Adapun korban meninggal dunia satu orang bernama Nasikum, karyawan dari CV Jaya Abadi yang sudah bekerja lebih dari lima tahun.

Berdasarkan informasi dari saksi mata bernama Jumhi, karyawan dari PT MCG, Nasikum saat kejadian berada di luar bangunan yang sudah tidak dipergunakan, tepatnya di antara bangunan dan mushola.

Korban saat itu sedang membicarakan tentang genangan air yang dapat masuk ke dalam bangunan.

"Seketika tebing setinggi 30 meter yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian mengalami longsor. Material longsoran bergerak cepat, membawa material tanah dan air yang mendorong hingga merusak sebagian bangunan dan mushala. Material longsoran dan reruntuhan bangunan menimpa korban, sehingga korban tidak sempat menyelamatkan diri," catat Arief.

Proses evakuasi telah dilakukan oleh tim ERG (Emergency Response Group) PT Antam (Persero) Tbk UBPE Pongkor, setelah mendapatkan informasi dari saksi.

Sesuai dengan prosedur tanggap darurat penyelamatan korban, Arief mengemukakan, terlebih dahulu orang-orang yang berada di sekitar areal kejadian dievakuasi.

Tim ERG berhasil mengevakuasi korban pada pukul 21.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia, kemudian korban dibawa menuju Pusat Kesehatan milik PT Antam (Persero) Tbk UBPE Pongkor dengan menggunakan ambulans. Selanjutnya, penanganan dilakukan oleh CV Jaya Abadi.

Arief menambahkan, penyebab tanah longsor dipicu oleh adanya fenomena alam berupa cuaca ekstrim dengan curah hujan sebesar 138 milimeter dalam jangka waktu lebih dari dua jam secara menerus, melebihi curah hujan rata-rata.

"Kejadian ini dipicu oleh hujan deras dan sudah ditangani oleh satuan tanggap darurat ERG Antam Pongkor," demikian Arief Armanto. (*)

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014