Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan ground breaking (peletakan batu pertama dimulainya proyek)  monorel di wilayah Bandung Raya akan dilakukan pada Juli atau Agustus.

"Kalau Juli 2014 ini benar-benar ground breaking-nya atau paling melesetnya Agustus. Insya Allah ini jadi proyek monorel pertama di Indonesia," kata Ahmad Heryawan di Bandung, Selasa.

Dia mengemukakan hal itu setelah acara  Penandatangan Kesepakatan Bersama tentang Pembangunan Angkutan Massal Teknologi Monorel di Metropolitan Bandung Raya, di Aula Barat Gedung Sate.

Gubernur mengemukakan pembangunan monorel dilakukan di atas lahan pemerintah sehingga persoalan pembebasan lahan tidak akan jadi hal yang krusial.

"Pembebasan lahan tidak jadi krusial, karena ini hadir di jalan pemerintah. Maka tidak akan ada persoalan berat saat pembangunan tiang pancangnya. Sehingga pembangunannya akan lebih cepat," kata Heryawan.

Sementara itu, kata Asisten Daerah IV Bidang administrasi dan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menambahkan pihaknya optimistis pengerjaan proyek pembangunan monorel tersebut.

"Kami optimistis monorel di Jawa Barat ini tidak akan seperti di DKI Jakarta. Walaupun diinisiasi pada Juli 2012, dari sisi proses kita paling cepat jika dibandingkan dengan DKI Jakarta yang sudah dilakukan sejak 2013," kata Iwa.

Menurut dia Pemprov Jawa Barat juga mengambil pembelajaran positif terkait pembangunan monorel dari DKI Jakarta atau wilayah lainnya, salah satu hal yang membuat optimistis pihaknya dalam membangun monorel di Jawa Barat menggunakan konsep "B to B" (business to business).

"Konsep yang kami tawarkan pemerintah lebih kepada regulasinya dan konsep b to b. Konsep ini juga sudah kami informasikan kepada Bappenas, Kemenhub dan mereka setuju," kata Iwa.

Pihaknya menuturkan saat ini tim khusus dari Pemprov Jawa Barat dan China National Machinery Import and Export Corporation (CMC), sebuah BUMN di China akan bertemu untuk membuat master plan dari pembangunan monorel tersebut.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014