Selalu ada perbedaan antara orang-orang itu. Perkelahian-perkelahian terjadi, beberapa orang berjuang untuk uang, sebagian untuk kepentingan lain."
Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Bentrokan-bentrokan terbaru Selasa antara dua faksi Taliban Pakistan yang berseteru menewaskan 14 orang, kata para pejabat keamanan dan sumber-sumber gerilyawan.

Total 34 orang kini telah tewas sejak pertempuran pecah Minggu di distrik suku Waziristan antara pendukung Said Khan Sajna dan pengikut almarhum Hakimullah Mehsud, kata mereka, lapor AFP.

Sumber-sumber gerilyawan mengisyaratkan bahwa perbedaan-perbedaan muncul setelah Khan Said Sajna, seorang komandan senior, ditolak kepemimpinannya pada Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) sebagai kelompok payung, setelah mantan pemimpinnya Hakimullah Mehsud tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS November lalu.

"Sedikitnya 12 orang tewas dalam baku tembak antara kelompok-kelompok gerilyawan di daerah Shaktai, Waziristan Selatan.

Pertempuran masih berlangsung, kata seorang pejabat keamanan di Miranshah kepada AFP.

Miranshah adalah kota utama di Waziristan Utara.

Sumber-sumber dari kedua kelompok gerilyawan mengkonfirmasi bentrokan dan jumlah korban yang tewas.

Dalam insiden terpisah, dua gerilyawan dari faksi lain, kelompok Badar Mansur kelompok, tewas ketika penyerang tak dikenal menembaki sebuah mobil di Miranshah Senin malam.

TTP, yang dibentuk pada tahun 2007 dan melakukan pemberontakan berdarah terhadap pemerintah, telah lama terbelah oleh pertikaian.

Seorang komandan senior TTP mengatakan upaya-upaya sedang dilakukan untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan antara kelompok Sajna dan Hakimullah Mehsud, tetapi menolak untuk mencapai kesepakatan apapun.

"Selalu ada perbedaan antara orang-orang itu. Perkelahian-perkelahian terjadi, beberapa orang berjuang untuk uang, sebagian untuk kepentingan lain," katanya tanpa bersedia disebut jatidirinya.

Khan Said Sajna adalah kandidat kuat untuk menjadi kepala TTP setelah kematian Mehsud.

Tetapi gerakan Syura (dewan penasehat) pada menit-menit terakhir memilih Mullah Fazlullah, yang berasal dari Swat dan diyakini bersembunyi di Afghanistan .


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014