Mereka bersenjata dan berbahan peledak."
Kiev (ANTARA News) - Dinas Keamanan Negara Ukraina (SBU) mengatakan, sekelompok orang pro-Rusia yang menguasai salah satu markas regional SBU telah menanam bahan peledak di gedung itu dan menjadikan 60 orang sebagai sandera, Selasa waktu setempat.

SBU berkeyakinan bahwa para militan di kota Lugansk, yang didominasi warga keturunan Rusia, menanam bahan-bahan peledak setelah menguasai gedung pada Minggu (6/4), dan membebaskan beberapa tersangka yang penguasa Ukraina dituduh berusaha melakukan kudeta.

"Para separatis Lugansk telah menanam bahan peledak di Gedung SBU dan menyandera 60 orang," demikian pernyataan resmi SBU.

Selain itu, SBU menyatakan, "Mereka bersenjata dan berbahan peledak. Para separatis menahan 60 orang, tidak membiarkan mereka meninggalkan gedung itu dan pulang ke rumah mereka."

SBU tidak menjelaskan mengapa membuat pengumuman dua hari setelah aksi penyerbuan.

Militan-militan Rusia telah menolak mengizinkan media berada di di dalam gedung itu dan belum jelas bagaimana SBU mengetahui markas regionalnya dipasangi bahan peledak.

Serangan Lugansk terjadi pada hari yang sama. Saat itu kelompok militan juga menguasai kantor-kantor administrasi utama di Kharkiv dan Donetsk, kota-kota bagian timur Ukraina.

Gedung regional Kharkiv diambil alih kembali oleh personel keamanan Ukraina pada Selasa pagi.

Tetapi, orang-orang pro Rusia masiah menguasai kantor Donetsk sehari setelah memproklamasikan pembentukan "republik rakyat" yang berdaulat dan meminta bantuan pihak Istana Rusia (Kremlin) pimpinan Presiden Vladimir Putin mengirim pasukannya.
(Uu.M016)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014