Kami pertanyakan kinerja Pantarlih


Batam (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepulauan Riau menilai data pemilih di Kota Batam, Kepri kacau karena banyaknya persoalan terkait data pemilih di kota itu dalam Pemilu Legislatif 2014.

"Kami pertanyakan kinerja Pantarlih, karena mendata tidak optimal," kata Ketua Bawaslu Kepri Razaki Persada di Batam, Rabu.

Ia mengatakan, Panwaslu menemukan kasus warga yang terdaftar dalam Daftar Calon Tetap (DCT) namun tidak memiliki hak pilih dan masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Bagaimana itu bisa terjadi, bisa masuk DCT, tapi tidak ada dalam DPT," kata dia.

Bawaslu akan menelusuri lebih lanjut letak kesalahan hingga ada warga tetap yang tidak masuk dalam DPT.

Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kepri Soerya Respationo juga mempertanyakan kinerja Pantarlih, hingga ada warga yang tinggal satu rumah namun terdaftar dalam dua Tempat Pemungutan Suara yang berbeda.

"Kakak saya, TPS di sini, sementara istrinya tidak masuk TPS sini, di TPS yang lain. Kok bisa begitu," kata Soerya yang juga Wakil Gubernur Kepri.

Kejadian itu, kata dia, tidak hanya satu. Ada beberapa warga yang melapor padanya mendapatkan TPS yang berbeda dengan suami atau istrinya.

Sementara itu, mengenai Pemilu di Kepri, Gubernur Kepri Muhammad Sani mengatakan relatif berjalan kondusif tanpa ada gangguan keamanan yang berarti.

Dari pantauan di tujuh TPS di Batam, ia menyimpulkan partisipasi masyarakat relatif baik. Masyarakat antusias datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Gubernur mengingatkan besarnya partisipasi masyarakat menentukan hasil Pemilu yang representatif keinginan masyarakat.

"Jangan sampai terlalu banyak yang tidak memilih, karena menentukan hasil pemilu kredibel," kata dia.

Di tempat yang sama, Kapolda, Brigjen Pol Drs Endjang Sudrajat mengatakan pelaksanaan Pemilu di Batam relatif kondusif, tidak ada gangguan keamanan yang berarti.

"Secara keseluruhan Pemilu aman, ada sedikit mobilisasi massa, bentuknya bukan gangguan keamanan, bukan sengaja mengganggu keamanan," kata dia.

(Y011)

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014