Damaskus (ANTARA News) - Setidaknya 25 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas pada Rabu ketika dua bom mobil kembar meledak di pusat kota Homs di Suriah, demikian dilaporkan kantor berita pemerintah, SANA.

Serangan-serangan melukai 100 lainnya di distrik Karam al-Luz, menurut SANA, yang menuding "teroris-teroris" sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu, lapor AFP.

"Teroris" merupakan nama yang dipakai pemerintah untuk menyebut semua pihak yang berjuang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.

"Dua puluh lima orang mati syahid, termasuk perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 107 lainnya luka-luka setelah ledakan dua bom mobil," yang terjadi selang setengah jam, kata SANA.

Kelompok pengamat yang berpusat di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, juga melaporkan terjadinya pemboman.

Kelompok itu mengatakan peledakan dilancarkan di wilayah yang dihuni oleh terutama penduduk Alawi, yaitu mazhab cabang Syiah, tempat keluarga Assad berasal.

Pemberontakan Suriah dimulai sebagai rangkaian unjuk rasa damai menentang kekuasaan keluarga Assad yang telah berlangsung selama empat dekade.

Rangkaian unjuk rasa itu meningkat menjadi pemberontakan setelah rezim Suriah melancarkan pemberantasan terhadap mereka yang menentang.

Lebih dari 150.000 orang tewas sejak pemberontakan dimulai pada bulan Maret 2011 dan sembilan juta warga terpaksa mengungsi --2,6 juta di antaranya mengungsi ke luar negeri.

Homs merupakan sebuah pusat pemberontakan namun saat ini hampir seluruh wilayahnya dikendalikan oleh pemerintah.

Hanya beberapa pemberontak yang bersembunyi di daerah-daerah yang terkepung serta di sekitar Kota Tua yang telah dihancurkan. 


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014