Menjadi seorang ibu adalah hal terbaik dalam hidup saya"
London (ANTARA News) - Pemeriksaan post-mortem (pasca kematian) terhadap kematian Peaches Geldof, anak kedua dari pendiri Band Aid dan musisi Bob Geldof, membuktikan kesimpulan sementara untuk melakukan tes toksikologi,  kata polisi Inggris seperti dikutip Reuters.

Peaches Geldof (25) yang adalah personalitas media dan fesyen serta ibu dua anak, didapati meninggal dunia di rumahnya di Wroth, Kenta, Inggris selatan hari Senin lalu.

Polisi Kent mengatakan mereka memperlakukan kasus ini sebagai kematian mendadak yang tak mencurigakan namun tak bisa dijelaskan.  Penyelidkan akan dilanjutkan menyusul pemeriksaan pascakematian yang berbuah kesimpulan sementara itu.

"Hasil laporan toksikologi bisa memakan waktu beberapa pekan," kata polisi dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters.

Jika hasil ini sudah bisa diketahui maka pemeriksa jenasah akan menentukan apakah dibutuhkan pemeriksaan resmi yaitu pemeriksaan resmi yang diadakan di Inggris ketika seseorang meninggal dunia mendadak.

Peaches adalah putri dari presenter televisi Paula Yates dan Bob Geldof yang adalah penyanyi Irlandia yang terkenal sebagai pentolan band tahun 1970a-an 1980-an Boomtown Rats, serta mengorganisir konser amal Band Aid dan Live Aid untuk mengumpulkan dana bagi korban kelaparan di Ethiopia.

Bob Geldof mengatakan kehilangan Peaches atas kematian terlalu cepat terakhir dari keluarganya ini serta membuat keluarga yang ditinggalkan merasa lebih dari sekadar kepedihan.

Peaches baru berumur 11 tahun ketika dia dan adik-adiknya, Pixie dan Fifi Trixibelle, kehilangan ibu mereka.

Yates menikah dengan Geldof pada 1986 sampai 1996 dan lalu meninggalkannya demi bintang rock Australia Michael Hutchence yang bunuh diri pada 1997. Yates meninggal dunia tiga tahun kemudian karena overdosis heroin dalam usia 41.

Setelah kematian Yates, Geldof merawat Tiger Lily, anak Yates dari Hutchence, bersama tiga saudari tirinya.

Mengawali debut dininya dalam dunia glamor London dan sosialita, Peaches menulis artikel untuk berbagai koran Inggris sejak usia 14 tahun, dan sering terlihat sibuk dugem di dunia malam London.

Setelah menjadi seorang ibu, dia meninggalkan dunia gemerlap dan sebelum meninggal dunia dia adalah kolumnis untuk majalah Mother & Baby.

Dalam tulisan kolom terakhirnya dengan judul "Menjadi seorang ibu adalah hal terbaik dalam hidup saya", dia menulis bahwa dia menjadi jauh lebih bahagia.

"Sebelum memiliki dua malaikat kecil yang montok-montok ini, saya menjalani kehidupan penuh nafsu kelana nan binal," kata dia. "Bersama teman-teman penyuka hidup senang-senang dari Los Angeles sampai London, saya kehilangan masa muda dan tidak bertanggungjawab."

Dia mengaku bosan dengan gaya hidupnya itu, namun kehidupan ibu pada mulanya membuat dia merasa tanpa teman, terasing dan terabaikan.

"Kini dengan kumpulan baru ibu-ibu sahabatku, baik lokal maupun online, saya jauh lebih bahagia. Saat ini hidup itu indah.  Dan menjadi seorang ibu adalah bagian terbaik dari itu," kata dia.

Posting terakhir Peaches di  Twitter hari Minggu lalu adalah foto dirinya bersama mendiang ibunya.

"Peaches istri tercintaku ini disayangi oleh saya dan kedua anaknya...Saya merawat keduanya dengan cinta ibunya setiap hari. Kami akan mencintainya selamanya," kata suami Peaches yang musisi rock Thomas Cohen seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014