Hingga siang tadi data sulit masuk karena terkendala medan serta rumitnya petugas KPPS dalam melakukan rekapitulasi suara,"
Tulungagung (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis sekitar pukul 14.00 WIB, menghentikan mendadak proses penghitungan cepat (quick count) Pemilu Legislatif 2014, saat rekapitulasi data baru masuk sekitar 70 persen.

Tidak ada penjelasan resmi alasan penghentian perhitungan cepat yang sempat menjadi rujukan sejumlah pihak untuk mengukur perolehan suara masing-masing calon legislatif tingkat lokal tersebut.

"Hingga siang tadi data sulit masuk karena terkendala medan serta rumitnya petugas KPPS dalam melakukan rekapitulasi suara," terang Kabag Pemerintahan Tulungagung, Tri Hariadi.

Dijelaskan, penghitungan cepat hanya dilakukan khusus untuk perolehan suara DPRD Kabupaten Tulungagung saja, sementara untuk perolehan suara DPRD provinsi, DPR RI, serta DPD RI tidak masuk dalam program "quick count".

Menurut Hariadi, kebijakan itu diberlakukan oleh Bupati Syahri Mulyo agar mengetahui pergerakan suara calon wakil rakyat yang bakal duduk di DPRD setempat, sebelum penghitungan manual di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung.

"Sebenarnya quick count hanya untuk konsumsi internal saja," ujarnya.

Tidak tanggung-tanggung, demi melaksanakan kegiatan penghitungan cepat itu Pemkab Tulungagung menerjukan sedikitnya 271 pegawai negeri sipil (PNS), untuk selanjutnya ditugasi menggali data ke panitia pemungutan suara (PPS) yang tersebar di 271 desa/kelurahan yang ada di daerah tersebut.

Data yang sudah didapat, lanjut Tri Hariadi, dikirim server pemkab yang dipusatkan di kantor bagian pemerintahan dengan kode tertentu.

"Data yang sudah masuk diolah dan diumumkan secara online melalui layar lebar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso," terang Tri Hariadi.

Sayang, praktik penghitungan cepat tidak berjalan mulus seperti diharapkan.

Meski sebagian data sempat masuk sejak pagi hingga siang, rekapitulasi suara di sebagian daerah lain yang berada di pelosok pegunungan dan terpencil tidak bisa segera terkirim.

Informasi yang beredar, selain banyak KPPS yang kesulitan merekapitulasi data pemilihan hingga dinihari, sulitnya medan di sebagian KPPS terpencil membuat proses pengiriman data mengalami kesulitan.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014