Pangsa pasar orang-orang teredukasi juga diambil oleh PKB berkat nama JK dan Mahfud MD. Ini menarik."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut pintar dan "licik" karena berhasil menggunakan nama Rhoma Irama, Jusuf Kalla, dan Mahfud MD untuk menjaring suara dari tingkat akar rumput hingga kalangan beredukasi.

"Kalau dalam Bahasa Inggris saya menyebutnya (Muhaimin Iskandar) clever (pintar), tapi kalau dalam Bahasa Indonesia saya menyebutnya 'licik'," kata pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti di Media Center LIPI, Jakarta, Kamis.

Muhaimin, menurut dia, berhasil membangkitkan dukungan dari akar rumput dengan menaikkan isu raja dangdut Rhoma Irama sebagai salah satu bakal calon presiden.

Dalam kampanye yang gencar dilakukan selama empat bulan, ia mengatakan ketua partai yang juga menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini berhasil mengambil pangsa pasar "uneducated people".

PKB, lanjutnya, juga cukup pintar menaruh nama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dalam isu bakal calon presiden mereka, guna mengambil suara dari kalangan menengah-atas.

"Pangsa pasar orang-orang teredukasi juga diambil oleh PKB berkat nama JK dan Mahfud MD. Ini menarik," ujar Ikrar.

Berdasarkan Survei Saiful Mujani, sebelum Rhoma diusung oleh PKB tidak ada perubahan suara signifikan yang masuk ke partai tersebut. Namun, setelah Rhoma digembar-gemborkan masuk bakal calon presiden barulah suara PKB naik.

Dalam hitung cepat berbagai lembaga survei pada Pemilihan Legislatis 2014 menunjukkan perolehan suara PKB naik dua kali lipat dibanding perolehan pada Pemilihan Legislatif 2009. 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014