Lahan tersebut seharusnya jadi hutan tapi malah jadi kebun sayur.
Bandung (ANTARA News) - Lebih dari 1.000 hektare lahan di kawasan hulu Sungai Citarum, yang lahannya milik negara, sudah beralih fungsi yang seharusnya merupakan hutan.

"Alih fungsi lahan di kawasan hulu Citarum itu harus segera dikembalikan fungsinya. Lahan tersebut seharusnya jadi hutan tapi malah jadi kebun sayur," kata kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat Anang Sudarna, di Bandung, Jumat.

Karena beralih fungsi menjadi perkebunan, kata Anang, maka keadaannya menjadi miring, terjal, dan rawan terjadi erosi.

Ia menuturkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah menyusuri hulu Sungai Citarum sepanjang 7,7 kilometer dengan berjalan kaki selama 10 jam dan ditemukan berbagai persoalan nyata.

"Saat kami menyusuri ternyata ditemukan kotoran hewan, pertanian yang tidak ramah lingkungan dan seterusnya, sampah, sanitasi, tergambar semuanya," kata Anang.

Oleh karenanya untuk ke depannya pihaknya telah menyiapkan program pendampingan kepada masyarakat di hulu Sungai Citarum, rencananya dalam pendampingan tersebut akan melibatkan fasilitator dari aktivis lingkungan dan berbagai komunitas.

"Jadi nanti akan ada 24 fasilitator yang direkrut untuk menyamakan pemahaman dan persepsi," ujar dia.

Menurut dia, tujuan dari pendampingan ini ialah untuk pengenalan potensi desa sampai tersusun rencana aksi desa. Kemudian dalam program pendampingan nanti masyarakat akan diberi tahu tentang bagaimana mengelola sampah, sanitasi, dan lain-lain. Membangun kemandirian mereka.

Pihaknya, selain membina masyarakat di sekitarnya juga akan dilakukan pembinaan kepada 71 industri yang berada di hulu Citarum.

"Mengapa ini kami lakukan karena ada beberapa temuan terkait industri ini, seperti industri sudah memiliki instalasi pengolahan limbah, namun tidak digunakan secara optimal," katanya. (*)

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014