Kami sudah menyelesaikan penyelidikan kasus ini dalam rangka mengungkap pemilik uang. Setelah ini akan kami serahkan kepada Bawaslu DIY terkait adanya dugaan pelanggaran pemilu,"
Gunung Kidul (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungkap kepemilikan uang Rp510 juta yang disita saat operasi cipta kondisi di Hutan Bunder Patuk, pada Minggu (6/4) lalu.

Kapolres Gunung Kidul AKBP Faried Zulkarnaen di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan uang senilai Rp510 juta tersebut milik sebuah lembaga profit di bidang politik dan akan digunakan membayar honor salah satu partai politik.

"Kami sudah menyelesaikan penyelidikan kasus ini dalam rangka mengungkap pemilik uang. Setelah ini akan kami serahkan kepada Bawaslu DIY terkait adanya dugaan pelanggaran pemilu," kata Faried.

Faried mengatakan alasan pengembangan kepemilikan Rp510 juta yakni jumlahnya banyak sehingga perlu dilakukan pengecekan keasliannya.

Selain itu, lanjut Faried, adanya dugaan kuat untuk pidana pemilu politik uang, sehingga dikembangkan ada unsur pelanggaran hukum atau tidak. Serta alasan pengembangan kepemilikan Rp510 juta, apakah uang tersebut hasil dari tindak kejahatan atau tidak.

"Kami tidak bisa menyampaikan hasil penyelidikan. Semua kami serahkan kepada panwaslu dan Bawaslu DIY sebagai landasan keputusan," katanya.

Terkait alat peraga kampanye (APK), form daftar caleg dan atribut salah satu parpol peserta pemilu yang ditemukan bersama uang ratusan juta rupiah, lanjut Faried, Polres Gunung Kidul akan terus melanjutkan perkara bekerjasama dengan Bawaslu DIY dan Panwaslu Gunung Kidul.

"Kami sudah persilakan kepada pihak panwaslu dan bawaslu terkait masalah ini. Kami sendiri sudah jelas mengungkap asal usul uang, pemilik uang, uang tersebut juga asli sehingga sudah tidak ada masalah," kata dia.

Sebelumnya, divisi penindakan pelanggaran Bawaslu DIY Sri Rahayu Werdiningsih mengatakan pihaknya masih mendalami temuan uang yang ditemukan dalam mobil avansa yang berplat nomor L.

"Kami juga masih akan melakukan proses pendalaman.Untuk apa uang tersebut, dari mana dan akan dipergunakan untuk apa," kata Sri.

Ia mengatakan sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah uang tersebut akan digunakan untuk politik uang meski diakuinya didalam mobil ditemukan atribut parpol seperti kaos, contoh surat suara dan APK.

"Nanti setelah dilakukan pendalaman tersebut. hasilnya yang akan menentukan langkah kami selanjutnya," kata Sri.

(KR-STR/A029)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014