...PDIP tidak ingin kecolongan dan dicurangi."
Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah saksi calon legislator partai politik mengaku akan terus mengawal suara perolehan sementara hingga ke tingkat provinsi setelah penghitungan manual di kelurahan selesai.

"Penghitungan di kelurahan hingga kecamatan akan kami kawal supaya tidak ada pencurian suara," ujar Anggota Tim Pemenangan Dini Rijanti, Caleg DPRD Kota Surabaya dari Partai Demokrat, Firman, kepada wartawan di Surabaya, Minggu malam.

Ia mengakui kerawanan pencurian suara akan terjadi jika tidak ada pengawalan dan disertai data akurat dari saksi. Apalagi, kata dia, sampai saat ini belum bisa diklaim berapa kursi dan siapa caleg yang sukses duduk di parlemen.

Hingga malam ini, hasil Pemilu 2014 di Surabaya masih ketat meskipun penghitungan suara di sejumlah kelurahan sudah selesai. Antarpartai politik masih mengklaim bisa mempertahankan kursi, tapi ada pula yang memprediksi naik.

Semisal Partai Demokrat Surabaya yang masih belum bisa menentukan siapa saja caleg lolos. Seperti di dapil Surabaya I (Gubeng, Bubutan, Genteng, Tegalsari dan Simokerto), suara Dini Rijanti disebut-sebut paling unggul dibanding lainnya.

"Saya menerima informasi dari data C1 yang dimiliki saksi-saksi Partai Demokrat, suara Dini Rijanti melebih suara incumbent lainnya," kata dia.

Sekedar diketahui, di dapil tersebut bertengger dua calon petahana DPRD Surabaya, yakni Sachiroel Alim Anwar dan Kartika Damayanti.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana berharap partainya mendapat tambahan kursi. Versinya, lanjut dia, PDIP meraih 21 kursi dari 50 kursi yang diperebutkan.

"Kami awalnya menargetkan perolehan kursi DPRD Surabaya bisa mencapai 20 kursi, tapi ternyata lebih. Target 23 kursi DPRD Surabaya semoga terealisasi," kata dia.

Pihaknya berharap kepada saksi-saksi PDIP mulai tingkat TPS, kelurahan hingga provinsi mengawal suara partai. Hal itu juga sesuai dari instruksi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Itu semua dilakukan karena PDIP tidak ingin kecolongan dan dicurangi," kata Wakil Wali Kota Surabaya tersebut.  (FQH)

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014