PBB, Amerika Serikat (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) berencana mengadakan pertemuan darurat, mengenai krisis Ukraina, Minggu waktu setempat (Senin WIB) setelah Kiev melancarkan operasi militer menyusul tindakan pasukan pro-Rusia yang merebut beberapa gedung pemerintah di wilayah timur.

Duta Besar Nigeria, Joy Ogwu, yang negaranya mendapat giliran memimpin Dewan tersebut, mengundang 15 anggota untuk pertemuan umum pada pukul 08.00 atau pukul 01.00 GMT, demikian dilaporkan.

Pertemuan itu semula disebut sebagai "diskusi informal" yang akan dilakukan di tempat tertutup.

Itu merupakan pertemuan ke 10 DK PBB mengenai krisis Ukraina sejak pemimpin pro-Barat meningkatkan kekuasaannya di Kiev pada Februari untuk mengatasi protes berdarah menentang keputusan rejim lama yang menolak aliansi Uni Eropa dan berbalik ke Mowkow.

Seorang diplomat Barat mengatakan pertemuan itu diminta oleh Rusia untuk menangani kasus deklarasi Ukraina dalam operasi menentang anti-terorisme karena dapat mengancam perdamaian dan keamanan.

Tindakan presiden Ukraina Oleksandr Turchynov mendeklarasikan "operasi anti-terorisme skala penuh" dilakukan hanya sehari setelah kelompok orang bertopeng menyerbu kantor polisi dan gedung-gedung layanan keamanan.

Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Ukraina "memerangi rakyatnya sendiri" dan menghendaki agar DK PBB segera bertindak.

Serangan itu khususnya mengganggu ketenangan kedua belah pihak baik Kiev maupun para pemuka Barat karena menyerupai keadaan yang kemudian mengarah pada aneksasi Rusia ke semenanjung Krimea di Ukraina.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014