Ia menguasai lintasan dan jalannya lebih cepat
Jakarta (ANTARA News) - Sean Gelael menandai tahun keduanya di Eropa dengan melakoni tantangan yang semakin berat pada Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa yang akan dimulai di Silverstone, Inggris, dalam beberapa hari ini.

Sean bersama tim Jagonya Ayam with Carlin telah menyelesaikan persiapan mereka dengan melakukan test dengan hasil amat meyakinkan di Hungaroring dan Red Bull Ring minggu lalu dan kini ia siap tempur di Inggris.

Gelael yang kini berusia 17 tahun akan melakukan serangan di sirkuit legendaris Silverstone yang menjadi tuan rumah Kejuaraan F1 Inggris Grand Prix sejak 1948. Latihan bebas dan babak penyisihan diadakan Jumat 18 April, dua lomba (race) pada Sabtu 19 April dan lomba ketiga Minggu 20 April.

Silverstone merupakan sirkuit yang tidak asing lagi bagi Sean. Pada perlombaan FIA F3 Eropa 2013, ia meroket dari urutan 22 ke tangga ke-12 pada lomba di lintasan licin, sebelum melorot lagi, ketika para pebalap berpengalaman menemukan bentuk permainan mereka.

Satu bulan kemudian, di sirkuit sama, dengan mengejutkan ia naik podium dua kali pada perlombaan F3 Inggris (British F3 International Series) yang diadakan di lintasan itu.

Tidak perlu dipungkiri lagi, Silverstone pasti merupakan sirkuit favorit Sean  dan tempat itu juga merupakan tuan rumah bagi Tim Jagonya Ayam with Carlin, yang jaraknya hanya sekitar satu jam perjalanan mobil dari sirkuit itu.

"Ini tim Inggris dan ini kawasan Inggris," kata Sean melalui surat elektronik, Senin. "Dan saya memiliki kenangan hebat di Silverstone tahun lalu, jadi rasanya amat menakjubkan. Target saya mencetak poin dan untuk itu saya mencoba melakukan yang terbaik! Saya harus tampil lebih baik akhir minggu mendatang."

Sean Gelael pun bekerja sama amat baik dengan enjiner di tim Jagonya Ayam with Carlin, Jose Manuel Garcia dari Spanyol. Ini merupakan momen paling krusial di awal musim ini, karena Garcia harus menerjemahkan semua hal yang berkaitan dengan tujuan mereka untuk membuat Dallara-Volkswagen yang dikendarai Sean melaju lebih kencang dan lebih kencang pada tiap putaran (lap) di sirkuit.

"Sean sudah menjalani pembelajarannya tahun lalu," kata Garcia.  "Dan sekarang, sejak kami bekerja sama, ia amat fokus, amat profesional dan cara mengemudinya sudah semakin membaik."

"Tiap kami memeriksa data kendaraan, kami lihat lajunya semakin cepat. Ia menguasai lintasan dan jalannya lebih cepat. Ia bekerja keras. Ia amat serius. Ia mengerti apa yang ada dalam kendaraannya. Dan karena ia merasa amat percaya diri bersama rekan setim dan pebalap setimnya, kami melihat ia kini berada pada posisi yang lebih tinggi," kata Garcia.

"Untuk melaju cepat harus bekerja keras," lanjut Garcia,  "Itu tidak terjadi seperti sihir! Sean melakukan pekerjaan fantastis."

Silverstone hanya merupakan bagian kecil dari kerja keras seorang pebalap, karena Kejuaraan FIA F3 Eropa akan berlangsung dalam 11 putaran, diakhiri dengan Macau Gran Prix sebagai akhir perlombaan pebalap terpilih pada November mendatang.

Pewarta: AR Loebis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014