Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang antarbank Jakarta hari ini melemah menyusul sikap hati-hati pelaku pasar terkait transisi politik pascapemilu legislatif 9 April lalu.

Rupiah pada Senin sore ditransaksikan pada Rp11.420 per dolar AS, melemah tujuh poin dibanding penutupan akhir pekan lalu yang berada pada 11.413 per dolar AS.

"Mata uang rupiah pada awal pekan ini berfluktuasi dengan kecenderungan melemah. Pelaku pasar uang di dalam negeri kembali dihadapkan pada rencana koalisi partai politik, kondisi itu membuat sebagian pelaku pasar mengambil langkah hati-hati terhadap aset berisiko," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada.

Menurut dia, pergerakan mata uang rupiah masih berpotensi melemah menyusul ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2014 yang moderat.

"Meski demikian, fluktuasi mata uang rupiah masih cukup stabil. Cermati data-data regional dan imbas dari perkembangan politik dalam negeri," ujar dia.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa pelaku pasar sedang menanti eforia baru dari faktor politik, jika sentimennya positif mata uang rupiah akan kembali dalam kecenderungan menguat.

"Tekanan rupiah tidak signifikan karena sebagian pelaku pasar juga masih yakin bahwa sentimen positif dari faktor politik akan kembali muncul," kata dia.

Secara fundamental, kata dia, mata uang domestik masih dapat bergerak pada kisaran 11.300 hingga 11.400 per dolar AS.

Sementara berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 11.444, masih lebih baik dari sebelumnya 11.450 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014