Jakarta (ANTARA News) - Nilai ekspor tekstil dan produk tesktil (TPT) ditargetkan mencapai Rp150,2 triliun, setara dengan 13,3 miliar dollar AS pada 2014, atau tumbuh lima persen dibanding 2013 yang dalam kisaran Rp143 miliar.

"Eskpor akan meningkat 600 juta dollar AS. Jadi pada 2014 tumbuh mencapai 13,3 miliar dollar AS. Angka naik lima persen tidak muluk-muluk, mudah-mudahan pemerintahan yang baru dapat membantu ini," kata Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat di Jakarta, Senin.

Target ekspor itu, kata Ade, diharapkan dapat ditopang oleh kebijakan pemerintah dalam memuluskan kemitraan dagang dengan negara-negara Uni Eropa, selain pasar utama Amerika Serikat dan juga Jepang.

AS, sebagai negara anggota Kemitraan Trans Pasifik (TPP), kata Ade, masih menjadi sasaran utama ekspor garmen dan tesktil, seperti halnya pada 2013 lalu, dimana nilai ekspor ke negara adi daya itu mencapai 4,1 miliar dollar AS.

Permintaan dari AS, kata Ade, diprediksikan akan stabil pada 2014. Sedangkan Jepang, dengan berbagai kemitraan yang dijalin baik, sudah berada pada level komplementer dengan Indonesia.

"Tentu pertama AS akan memgang peranan, nanti akan disusul oleh negoisasi (perdagangan bebas) dengan Uni Eropa. Barangkali diharapkan pada Juni ada kemajuan mengenai negoisasinya," kata dia.

Menurut Ade, pasar Uni Eropa akan menjadi lahan "seksi" buat Indonesia. Sama halnya dengan AS, Ade memperkirakan kenaikan ekspor akan terjadi tiga kali lipat, jika kemitraan dagang dengan Uni Eropa yang dapat menurunkan bea masuk segera terealisasi.

Salah satu negara Uni Eropa yang menjadi sasaran ekspor Indonesia adalah Jerman. Pada 2013 lalu, nilai ekspor ke Jerman mencapai 0,61 miliar dollar AS atau terbesar ke-empat.

"Ini akan menjadi momentum bagi seluruh produsen TPT kedua pihak untuk menancapkan basisnya. Kita akan lari kencang jika sudah bekerja sama. Selain Amerika, UE ini ini sudah dekat dengan pelupuk mata," kata dia.

Menurut Ade, kontribusi sub-sektor TPT untuk ekspor pada 2014 tidak akan jauh berbeda dari komposisi pada 2013 yang didominasi garmen.

Pada 2013, garmen mendominasi dengan eskpor mencapai 7.38 miliar dolar AS, kemudian benang 2,42 miliar dollar AS, kain 1,80 miliar dollar AS, dan fiber 0,56 miliar dollar AS.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014