... tu disalurkan untuk kredit produktif sekitar Rp25,07 triliun atau tumbuh 38,05 persen dari 2012... "
Surabaya (ANTARA News) - Penyaluran kredit dari Bank Negara Indonesia Tbk di wilayah Jawa Timur pada 2013 mencapai Rp29,18 triliun atau meningkat 35,34 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp21,56 triliun.

Chief Executive Officer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Wilayah Surabaya-Jawa Timur, Dasuki Amsir, pada lokakarya dan temu media di Surabaya, Senin, menjelaskan sebagian besar kredit itu disalurkan untuk kredit produktif sekitar Rp25,07 triliun atau tumbuh 38,05 persen dari 2012.

"Sisanya Rp4,11 triliun untuk kredit konsumer, termasuk kredit tanpa agunan dan produk pinjaman lainnya," katanya.

Ke depan, lanjut Amsir, pihaknya akan lebih fokus untuk meningkatkan penyaluran kredit pada sektor korporasi, usaha kecil menengah, serta koperasi, karena potensi pasarnya cukup menjanjikan.

Menurut ia, secara keseluruhan kinerja BNI Wilayah Surabaya selama tahun 2013 mengalami peningkatan signifikan, baik dari sisi pendanaan maupun pembiayaan.

Untuk dana pihak ketiga, BNI Surabaya mencatat pertumbuhan sekitar 14,26 persen, dari Rp23,06 triliun (2012) menjadi Rp26,35 triliun, masing-masing tabungan sebesar Rp13,33 triliun, giro Rp5,49 triliun dan deposito Rp7,53 triliun.

Sementara dari sisi laba,  kata dia, hingga akhir 2013 terealisasi sekitar Rp988 miliar atau meningkat 32 persen dibanding pencapaian 2012 sejumlah Rp751 miliar.

"Secara nasional, pencapaian laba kami berkontribusi sekitar 10,9 persen dari total laba perseroan. Melihat kondisi perekonomian Jatim yang terus meningkat, kami optimistis kinerja tahun ini bisa lebih baik lagi," ujar dia.

Guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, BNI Surabaya berencana menambah 11 kantor kas, 298 unit anjungan tunai mandiri (ATM), serta masing-masing satu unit payment point dan BNI Mobile.

Pada kesempatan sama, Regional Chief Economist BNI Wilayah Surabaya, Rudy Purwono, menambahkan, semakin membaiknya kondisi perekonomian Jatim akan berdampak positif terhadap kinerja sektor perbankan, baik dari segi pendanaan maupun pembiayaan.

Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2014 berada pada kisaran 6,7-7,1 persen atau baik dari tahun sebelumnya sebesar 6,55 persen.

"Pak gubernur saat menyampaikan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2014-2019 menyebutkan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,5 hingga 6,87 persen. Saya justru optimistis bisa lebih dari itu," katanya.

Selain optimalisasi pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah untuk menarik investasi, tambah dia, membaiknya kondisi perekonomian global juga akan berdampak positif terhadap kinerja ekspor Jawa Timur.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014