Jakarta (ANTARA News) - Satu strain bakteri laut bernama Alteromonas bisa menelan karbon terlarut di samudera sebanyak yang mampu dikonsumsi seluruh ragam kelompok bakteri, demikian menurut studi terbaru dalam jurnal Proceeding of the National Academy of Science.

"Kami menemukan individu strain bakteri yang bisa menyerap karbon di laut sebanyak kelompok-kelompok beragam bakteri di laut," kata penulis utama studi itu, Byron E. Pedler dari University of California.

Menurut para peneliti temuan itu mengejutkan karena besarnya keragaman molekul-molekul yang membentuk karbon terlarut dalam satu bentuk atau bentuk lain di samudera, kata Pedler seperti dilansir laman Live Science.

Molekul-molekul itu termasuk karbon "muda" yang diproduksi oleh fitoplankton, organisme kecil yang menjadi tumpuan jaringan makanan di laut, dan karbon tua yang berusia ratusan juta tahun.

Beberapa dari karbon itu terdiri atas karbohidrat, tapi porsi signifikannya "tidak dapat dikarakterisasi, bahkan teknik kimia modern tidak dapat menentukan apa itu," kata Pedler.

Sebelum melakukan studi, tim peneliti menduga banyak ragam bakteri diperlukan untuk mengonsumsi karbon dengan jumlah tertentu karena bakteri cenderung mengkhususkan diri dalam proses penguraian bahan karbon, yang struktur kimianya bisa sangat rumit.

Misalnya, beberapa bakteri mungkin punya spesialisasi mengurai karbohidrat sedang bakteri lainnya mungkin cuma mengurai protein dan kerja sama mereka akan meningkatkan jumlah karbon yang terurai," katanya.

Sebagai penampung air dunia, samudera bertindak sebagai sumber karbon di atmosfer sekaligus "peluruh" karbon, kata Pedler.

Fitoplankton di samudera menggunakan karbon dioksida di udara. Lalu, fitoplankton menghasilkan molekul-molekul yang utamanya dikonsumsi oleh bakteri, katanya.

"Jadi, memahami bagaimana bakteria mengatur kolam karbon ini sangat penting untuk memahami bagaimana ekosistem berfungsi sehari-hari," katanya.

Selanjutnya, lanjut dia, peneliti akan menguji kemampuan strain bakteria lain yang dapat menyerap karbon di samudera.

"Apakah ada sesuatu yang unik tentang strain bakteri tertentu yang memungkinkan dia mampu mengonsumsi sangat banyak ragam molekul, atau apakah ini satu kemampuan yang umum pada banyak individu bakteri?" kata Pedler.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014