UN kali ini relatif lebih lancar sejak persiapan hingga pelaksanaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kecuali terkait soal tentang Jokowi."
Surabaya (ANTARA News) - Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan bahwa munculnya bocoran kunci jawaban soal UN dalam beberapa tahun terakhir hanya bersifat jualan kunci jawaban "ABCD" yang tingkat kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Misalnya, ada daerah yang dilaporkan ada kebocoran pada hampir semua sekolah yang ada, tapi ternyata apa yang dikatakan hampir semua itu justru daerah yang nilai UN-nya tidak baik," katanya kepada Antara per telepon, Selasa.

Ia mengaku selalu menurunkan tim investigasi ke daerah yang dilaporkan masyarakat ada dugaan kebocoran soal UN. "Yang sering terjadi, kunci jawaban itu tidak bisa ditelusuri, karena asal-usul kunci itu berasal dari mana justru tidak jelas," katanya.

Oleh karena itu, ia menilai isu-isu tentang bocornya kunci jawaban soal UN itu merupakan isu yang wajar terjadi dimana saja dan dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan pribadi.

"Itu jualan kunci jawaban ABCD yang ada pada ujian apapun, termasuk ujian masuk perguruan tinggi pun ada yang jualan kunci jawaban seperti itu. Itu dagangan yang cari untung saja," katanya.

Selain itu, 20 tipe soal pun dikabarkan bisa dibocorkan, karena soal UN yang ada hanya bolak-balik nomer urut saja, padahal itu tidak benar. "Semua soal UN itu berbeda, tapi memang ada lima soal yang mirip pada setiap tipe untuk kunci penghubung saja," katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau siswa tidak menghabiskan energi dan waktu untuk mendapatkan kunci jawaban yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan itu, namun mengisi waktu yang ada untuk belajar, berpikir positif, berdoa, menempa kepercayaan diri, dan kesungguhan.

"Apalagi membuang uang Rp100 ribu atau Rp200 ribu untuk beli kunci jawaban. Lepas dari, UN kali ini relatif lebih lancar sejak persiapan hingga pelaksanaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kecuali terkait soal tentang Jokowi," katanya.

Terkait soal tentang Jokowi itu pun, ia menyatakan hal itu sebenarnya hanya merupakan kecelakaan yang tidak ada hubungannya dengan masalah politik. "Itu hanya kebetulan saja, karena soalnya sudah lama disusun. Itu pun nggak semua daerah, jadi kecelakaan saja, tapi akan kami dalami," katanya.

Informasi dari sumber lain menyebutkan transaksi jual beli kunci jawaban berkisar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu, bahkan di Surabaya ada patungan siswa membeli kunci jawaban seharga Rp200 ribu.

Selain itu, di daerah yang jauh dari Surabaya pun dilaporkan ada kunci jawaban UN dalam 20 tipe, bahkan kunci jawaban UN itu beredar setiap hari, misalnya kunci jawaban soal Biologi pada hari pertama dan kunci jawaban soal Matematika dan Kimia pada hari kedua.

"Kunci itu dijanjikan akan dikirim per SMS pada setiap pukul 06.00 WIB dan setelah pelaksanaan baru siswa membayar senilai puluhan ribu. Yang menarik, tiga soal sebagai panduan kunci jawaban untuk setiap tipe itu cuplikannya sama dengan soal yang dibaca siswa saat UN," kata sebuah sumber.  (E011/M026)

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014