Kalau bisa defisit neraca perdagangan itu jangan terlalu "loss" (terlalu besar) amat lah ya,"
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Bank Bukopin Adhi Brahmantya mengharapkan pemerintahan baru yang nantinya terpilih pada Pemilu 2014 dapat menjaga defisit neraca perdagangan ke level yang lebih baik.

"Kalau bisa defisit neraca perdagangan itu jangan terlalu "loss" (terlalu besar) amat lah ya," ujar Adhi saat ditemui dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa.

Adhy menilai, pemerintah dapat lebih melindungi produk-produk dalam negeri dengan mengurangi kuantitas impor sehingga membuat sektor riil lebih bergairah.

"Kalau bisa jangan terlalu banyak impor. Produk dalam negeri dilindungilah sehingga sektor riil itu tumbuh," kata Adhi.

Neraca perdagangan Indonesia sendiri mencatat surplus sebesar 0,79 miliar dolar AS pada Februari 2014, setelah pada Januari 2014 mencatat defisit 0,45 miliar dolar AS.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, surplus neraca perdagangan pada Februari 2014 juga dipengaruhi menurunnya defisit neraca perdagangan migas. Defisit neraca perdagangan migas turun dari 1,05 miliar dolar AS pada Januari 2014 menjadi 0,8 miliar dolar AS pada Februari 2014.

Perkembangan itu terutama dipengaruhi ekspor migas yang tumbuh 6,34 persen (mtm) didorong kenaikan lifting minyak pada Februari 2014 yang mencapai 838 ribu barel per hari. Sementara itu, impor migas turun 2,61 persen (mtm), dipengaruhi turunnya impor hasil minyak sebesar 11,56 persen (mtm) pada Februari 2014.

Selain itu, Adhi juga mengharapan presiden terpilih mendatang juga memiliki tim ekonomi yang kompeten dan baik di bidangnya masing-masing.

"Tim ekonomi presiden (nanti) punya tugas masing-masing. Semoga kabinet nantinya lebih baik, dan anggota dewannya juga," ujar Adhi. (*)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014