Pangkalpinang (ANTARA News) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengimbau siswa agar tidak percaya dengan informasi yang menyebutkan adanya bocoran soal Ujian Nasional (UN).

"Percaya pada bocoran UN akan membodohi siswa itu sendiri karena soal terdiri atas 20 paket yang berbeda, jadi tidak mungkin kebocoran itu terjadi," kata Kepala Disdik Kota Pangkalpinang, Edison Taher, Selasa.

Ia mengatakan, bocoran jawaban yang tidak jelas itu dapat membuat siswa tidak lulus UN karena semua soal berbeda dan menggunakan kode masing-masing. Hal itu dilakukan untuk menghindari kecurangan sehingga siswa lebih yakin dengan hasil yang didapatnya.

"Saat ini setiap soal menggunakan kode tertentu pada tiap-tiap soal yang dikerjakan oleh peserta UN, sehingga tidak memungkinkan bagi peserta untuk meniru atau mencontoh pada yang lainnya apa lagi mengandalkan jawaban yang didapat dari luar," katanya.

Ia menambahkan, secara teknis pun tidak mungkin terjadi kebocoran. "Jangan juga sampai terpisah atau tertukar antara lembar jawaban dengan paket soal, karena jika itu terjadi maka akan berbeda hasilnya saat dilakukan pemeriksaan," katanya.

Menurut dia, saat ini sudah zaman komputerisasi dimana pemeriksaan lembar jawaban akan dilakukan dengan komputer sehingga kecurangan akan sangat kecil kemungkinannya terjadi. "Jika lembar jawaban itu tertukar dengan siswa lain, maka tentu hasilnya akan berbeda," katanya.

Ia berharap peserta UN mampu mengerjakan soal sendiri dengan mengandalkan kemampuan masing-masing, sehingga nanti akan didapatkan siswa yang benar-benar berkualitas untuk bersaing di perguruan tingi negeri maupun swasta.

"Jika terjadi kerusakan pada lembar jawaban seperti robek akan dilihat seberapa besar tingkat kerusakannya karena lembar jawaban sekarang lebih tebal dibanding tahun lalu, sehingga memperkecil kemungkinan kerusakan yang terjadi," katanya.

Ia mengatakan, peserta UN lebih baik percaya pada diri sendiri dan berusaha mengerjakan soal dengan baik serta berdoa agar diberikan kesehatan selama mengikuti UN. (*)

Pewarta: Aprionis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014