Jakarta (ANTARA News) - ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia digelar dengan menghadirkan berbagai film dari berbagai negara termasuk dari Asia dan Eropa dalam tema beragam.

Menurut Direktur Pelaksana ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia Amalia Hapsari tema film yang dihadirkan bervariasi.

"Ada thriller, crime, sosial, menghibur, lingkungan, personal," katanya di Goethe Haus Jakarta, beberapa saat lalu.

Festival yang berlangsung pada 22-27 April 2014 itu akan dibuka dengan film dokumenter "Jalanan" karya Daniel Ziv di Goethe Haus, Selasa (22/4).

ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia digelar di beberapa tempat, yaitu GoetheHaus, Kineforum, TIM XXI, SAE Institute, Binus FX dan Salihara.

Festival ini juga menyeleksi film-film yang bersaing dalam dua kategori Kompetisi, yaitu International Competition dan Best SEA Shorts dengan hadiah uang tunai 10.000 Euro.

Para juri yang merupakan pembuat film dan akademisi dari Belanda, Filipina, Indonesia, Jerman, Malaysia, Thailand dan Vietnam akan memilih pemenangnya.

Selain itu, ada pula film-film yang dikelompokkan dalam empat kategori Non-Kompetisi, yaitu Docs Animated!, ChopShots Specials, Why Poverty? dan International Shorts.

Beberapa film Indonesia yang terpilih antara lain film pendek Flaneurs #3 (Aryo Danusiri) dan  Children of Kubu (Benny Sumarna).

Selain pemutaran film, ada pula pelatihan DocNet Campus selama tujuh hari yang menghadirkan tiga tutor internasional.

Mereka akan mengajar dan bekerjasama dengan 15 sineas terpilih Asia Tenggara.

Sineas dengan proposal terbaik mendapat tunjangan perjalanan untuk hadir pada Sheffield Doc/Fest di Inggris.

Ada pula kelas-kelas master, kuliah umum, serta bincang-bincang bersama tutor Docnet Campus, dewan juri, dan praktisi profesional di bidang film yang dapat dihadiri umum.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014