peristiwa di Eropa Timur terus mendukung harga minyak menjelang pembicaraan Geneva pada Kamis antara Ukraina, Rusia, Uni Eropa dan Washington.
Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik di perdagangan Asia, pada hari Kamis, di tengah kekhawatiran seputar krisis Ukraina, tetapi analis mengatakan laporan stok AS yang "bearish" telah meredam sentimen.

Kontrak utama New York, West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei naik 33 sen menjadi 104,09 dolar dalam perdagangan pagi dan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni naik tujuh sen menjadi 109,67 dolar.

Para analis mengatakan peristiwa di Eropa Timur terus mendukung harga minyak menjelang pembicaraan Geneva pada Kamis antara Ukraina, Rusia, Uni Eropa dan Washington.

Para menteri luar negeri yang terlibat dalam pembicaraan akan berusaha untuk meredakan ketegangan di bagian timur negara itu, di mana pasukan pemerintah mencoba untuk kembali menegaskan pengawasan ketat menghadapi perlawanan pro-Rusia .

Pedagang khawatir bahwa setiap konflik bersenjata di wilayah ini akan mengganggu persediaan dan mengirim harga minyak dan gas meroket karena Ukraina adalah pemassok utama gas Rusia ke Eropa Barat .

Kegagalan pembicaraan Kamis bisa mengakibatkan putaran sanksi lagi oleh Barat terhadap Rusia.

United Overseas Bank Singapura (UOB) mengatakan laporan pasokan AS yang lemah telah menghambat kenaikan harga minyak. Laporan mingguan persediaan minyak AS oleh Energy Information Administration, menunjukkan stok minyak mentah komersial melonjak 10 juta barel dalam pekan hingga 11 April, jauh di atas proyeksi kenaikan 1,5 juta barel oleh analis.

Kenaikan ini merupakan "kenaikan terbesar satu minggu dalam pasokan minyak mentah AS dalam 13 tahun," kata UOB dalam sebuah catatan.

Suatu lonjakan stok minyak mentah AS merupakan indikasi melemahnya permintaan di ekonomi terbesar dan konsumen minyak mentah terbesar dunia itu, yang pada gilirannya akan memukul harga minyak global.

(S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014