Terus pagi-pagi, waktu saya sarapan ada gajah yang lewat
Jakarta (ANTARA News) - "Saya enggak cuma megang jerapah, bahkan saya cium jerapahnya juga," kata Satrio Wicaksono, saat menceritakan pengalamannya pergi bersafari di Masai Mara National Reserve Nairobi Kenya dan mengadopsi salah satu jerapah yang hampir punah jenis Rothschild.

Ia adalah pemenang kompetisi untuk pergi ke Kenya dan mengadopsi jerapah yang diadakan salah satu minuman bersoda.

"Di Jakarta kan sekarang enggak ada satu pun jerapah, tapi sekarang di Kenya, ada satu jerapah bernama Satrio. Kita di sana berkesempatan untuk mengadopsi jerapah dan diberi kesempatan untuk memberi nama jerapah tersebut," ujar Satrio saat ditemui dalam satu acara di daerah Kuningan Jakarta hari ini.

Hadiah yang didapat Satrio (34) yang bekerja sebagai marketing eksekutif itu adalah berkesempatan untuk pergi ke negara yang biasanya hanya ia lihat di televisi dan merasakan kehidupan langsung di sana. Selain berkesempatan untuk memberi nama jerapah persis seperti namanya, Satrio juga berkesempatan untuk berkemah di daerah tempat Suku Masai tinggal.

"Kita berkemah. Tinggal bersama dengan (masyarakat) suku Masai dan itu benar-benar enggak ada pagar. Terus pagi-pagi, waktu saya sarapan ada gajah yang lewat. Benar-benar pengalaman yang enggak terlupakan," ujarnya menceritakan pengalaman tinggal di pedalaman bersama Suku Masai, Nairobi Kenya.

Hendrik Simon, Brand Manager merk minuman bersoda tersebut, menjelaskan bahwa program ini adalah salah satu dari program untuk melakukan hal yang besar "act big".

"Sebenarnya ingin menginspirasi untuk melakukan hal yang besar ... Kita berusaha untuk menyelamatkan spesies jerapah yang hampir punah tersebut," kata Hendrik.

Ia mengatakan, para pemenang kompetisi tersebut berkesempatan mengadopsi salah satu jerapah dan memberi nama jerapah sesuai namanya sendiri. "Ada pengalaman safari juga di sana. Berbaur dengan kehidupan asli sana," tambahnya tentang yang dilakukan pemenang saat di Kenya.

Pewarta: Novina Bestari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014