Jangan sampai kita salah langkah sebab justru dapat juga terjerembab karena perekonomian global saat ini penuh dengan risiko,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan masyarakat harus segera meningkatkan kreativitas dan produktivitas dalam rangka menghadapi kompetisi perekonomian antarnegara yang semakin pesat.

"Sekarang lebih kompetitif dan bergerak lari. Kalau kita tidak bergerak maju cepat untuk meningkatkan produktivitas, kita akan tetap terjerumus ke dalam "the middle income trap" (kelompok pendapatan menengah)," kata Boediono dalam "East Asia Policy Dialogue: Levelling Up Indonesias Value Added di Yogyakarta, Kamis.

Nilai tambah suatu negara dalam menghadapi kompetisi perekonomian global, kata dia, untuk saat ini jangan sampai hanya selalu mengandalkan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki.

Menurut Boediono, selain produktif dan bergerak cepat, para pengambil kebijakan serta masyarakat perlu menentukan arah yang tepat dalam mengambil kebijakan perekonomiannya.

"Jangan sampai kita salah langkah sebab justru dapat juga terjerembab karena perekonomian global saat ini penuh dengan risiko," katanya.

Menurut dia, gerak cepat, kreativitas serta kehati-hatian dalam mengambil arah kebijakan perekonomian saat ini berlaku bagi seluruh negara berkembang di Asia termasuk Indonesia.

Dampak krisis negera lain, sejauh ini yang paling cepat yakni melalui jalur-jalur keuangan. Mata rantai yang pertama kali terdampak, kata dia, merupakan sektor keuangan, bukan sektor pertanian atau industri suatu negara.

"Ini adalah fakta, bahwa suatu negara harus siap dan tetap waspada ketika suatu negara lain mengalami gejolak perekonomian yang bisa saja disebabkan perkembangan politik yang tidak menguntungkan," katanya.

(KR-LQH/N002)

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014