Setiap serangan terhadap Prajurit Pemelihara Perdamaian PBB tak bisa diterima dan merupakan kejahatan perang
PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kamis (17/4), mengutuk keras serangan terhadap satu pangkalan PBB di Sudan Selatan, tempat warga sipil dilindungi oleh misi PBB di negeri tersebut.

Satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban mengatakan serangan terhadap warga sipil dan prajurit pemelihara perdamaian di lokasi Perlindungan Warga Sipil UNMISS (Misi PBB di Republik Sudan Selatan) di Bor, Ibu Kota Negara Bagian Jonglei, adalah "peningkatan serius".

"Sekretaris Jenderal mengingatkan semua pihak bahwa setiap serangan terhadap Prajurit Pemelihara Perdamaian PBB tak bisa diterima dan merupakan kejahatan perang," katanya.

Pemimpin PBB itu mendesak Pemerintah Sudan Selatan agar segera melakukan tindakan guna menjamin keselamatan semua lokasi Perlindungan Warga Sipil UNMISS di negeri tersebut, dan menyeru semua pihak agar menahan diri dari setiap tindakan atau pernyataan yang dapat meningkatkan situasi.

Ia juga menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga prajurit yang tewas dan menjanjikan semua dukungan yang mungkin bagi mereka yang cedera dalam serangan itu, demikian laporan Xinhua.

Menurut beberapa laporan, serangan tersebut terjadi pada Kamis pagi, dengan sasaran anggota etnik minoritas yang berlindung di dalam pangkalan itu. Sedikitnya 12 orang dilaporkan telah tewas dalam serangan tersebut.

Identitas orang yang tewas tidak disiarkan.

Data UNMISS menunjukkan sejak permusuhan yang meletus antara pasukan pemerintah dan oposisi pada Desember lalu, sebanyak 75.000 warga sipil telah mengungsi dari kerusuhan di berbagai pangkalan PBB di seluruh negara termuda di dunia itu.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014