Rio de Janeiro (ANTARA News) - Pemerintah Brasil menjamin keamanan pelaksanaan Piala Dunia FIFA yang akan berlangsung di 12 kota bulan Juni mendatang, kata Presiden Brasil Dilma Rousseff.

Presiden Rouseff pada Rabu (16/4) mengatakan pemerintah sudah meningkatkan upaya pengamanan supaya pertandingan Piala Dunia tidak terganggu tindak kekerasan.

"Angkatan bersenjata akan berpartisipasi, kami juga menggunakan kepolisian federal dan polisi jalan raya dan kami memiliki kemitraan dengan semua gubernur negara bagian," katanya dilansir kantor berita Xinhua, Kamis (17/4).

Dalam pertemuan Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial di Brasilia, ia mengatakan "pemerintah federal tidak akan setuju dengan kekerasan apapun dan kami tidak akan membiarkan Piala Dunia terkontaminasi, itu adalah saat penting bagi negara."

Bulan Juni tahun lalu, jutaan warga Brasil turun ke jalan untuk memprotes pelayanan publik yang buruk, seperti kesehatan dan pendidikan, korupsi dalam politik, dan biaya yang tinggi untuk Piala Dunia dan Olimpiade 2016 yang akan berlangsung di Rio.

Protes terjadi di tengah perhelatan Piala Konfederasi FIFA 2013, dan banyak di antaranya dilakukan di sekitar stadion pada hari-hari pertandingan.

Sebagian aksi tersebut berbuah konflik antara demonstran dan polisi, petugas sering dituduh melakukan kekerasan berlebihan dalam aksi mereka.

Pemerintah Brasil mewaspadai kemungkinan aksi protes baru berlangsung selama pertandingan Piala Dunia.

Awal pekan ini, koordinator Kepolisian Federal untuk acara besar, Felipe Seixas, mengatakan kepada portal berita G1, sudah pasti akan ada aksi protes, tapi tidak ada yang tahu seberapa besar aksi tersebut.


Penerjemah:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014