Jakarta (ANTARA News) - Sebuah studi baru menunjukkan, sleep apnea atau gangguan tidur menaikkan risiko osteoporosis atau penyakit pengeroposan tulang.

"Sleep apnea secara periodik menghilangkan oksigen dalam tubuh, ini dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis," ujar wakil penulis studi ini Pusat Medikal Chi Mei di Tainan, Taiwan, Dr. Kai - Jen Tien seperti dilansir Health.com.

"Gangguan tidur yang disebabkan oleh sleep apnea obstruktif atau "berhenti nafas saat tidur" membahayakan sistem tubuh," tambahnya.

Sleep apnea ditandai dengan berhentinya nafas selama tidur sehingga tubuh kekurangan oksigen. Apabila tidak diobati maka meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Gangguan ini bahkan juga dapat menimbulkan kematian.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti menganalisa catatan medis sekitar 1.400 orang di Taiwan yang terdiagnosis sleep apnea obstruktif pada 2000-2008.

Para peneliti lalu membandingkan catatan medis ke 1.400 orang ini dengan 20.600 orang lainnya yang tidak mengalami gangguan tidur.

Hasil penelitian menunjukkan, setelah enam tahun dipelajari dan ditindaklanjuti, penderita sleep apnea 2,7 kali lebih mungkin terdiagnosis osteoporosis.

Kemudian, risiko penyakit ini ternyata tertinggi ditemukan pada perempuan dan dewasa tua dengan sleep apnea.

"Karena semakin banyak orang yang terdiagnosis menderita sleep apnea di seluruh dunia, maka pasien dan penyedia layanan kesehatan harus menyadari berkembangnya risiko lain (akibat sleep apnea)," kata Dr. Tien.

Menurut dia, orang perlu lebih memperhatikan hubungan antara sleep apnea dan kesehatan tulangnya sehingga dapat mengidentifikasi strategi mencegah osteoporosis.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014