Jakarta (ANTARA News) - Rencana Pemerintah mengalihkan saham PT Bank BTN Tbk kepada PT Bank Mandiri Tbk mendapat kritik dari mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli yang menyebutkan bahwa rencana tersebut merupakan akal-akalan segelintir pihak.

"Tidak benar dan tidak ada alasan untuk mengalihkan saham BTN kepada Mandiri. Itu hanya skenario kepentingan sekelompok saja," kata Rizal Ramli, di Gedung Bank BTN, Harmoni, Jakarta, Minggu.

Mantan Menko Perekonomian di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini didaulat memberikan orasi di depan sekitar 1.000 karyawan BTN yang berunjuk rasa menolak rencana akuisisi BTN tersebut.

Sejak pukul 09.00 WIB, karyawan BTN yang tergabung dalam Serikat Pekerja BTN dari perwakilan seluruh Indonesia melakukan aksi damai menolak rencana akuisisi itu.

Rizal Ramli yang pernah menjadi penasehat tidak resmi di BTN tersebut mengatakan, alasan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyetujui Mandiri mengambil alih BTN hanya karena kinerja Bank Mandiri yang semakin menurun.

"Beberapa tahun terakhir Bank Mandiri kinerjanya semakin menurun, bahkan sudah dilampaui Bank BRI. Jadi, kalau Mandiri mau besar dalam sisi aset, ya...harus akuisisi bank swasta bukan bank BUMN," tegas Rizal Ramli.

Ia menambahkann cara tersebut kurang cerdas dari Kementerian BUMN dan Direksi Mandiri.

Untuk itu tambahnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan jangan hanya gampangnya saja, karena harus segera menghentikan rencana akuisisi tersebut.

"Jangan asal ambil keputusan kalau belum tahu persis masalahnya. Kepada Direksi Mandiri kalau mau ambil alih bank swasta, bukan malah mengacak-acak Bank BUMN lainnya. Ini sarat dengan agenda tersembunyi, karena dilakukan saat pelaksanaan Pemilu 2014.

Sementara itu, Ketua SP Bank BTN Satya Wijayantara dalam orasinya mengatakan, seluruh karyawan BTN siap menolak akuisisi BTN.

"Tolak Akuisisi BTN, kembalikan BTN pada rakyat. Karena BTN milik rakyat," teriaknya.

Pada kesempatan itu, ia menuturkan karyawan BTN siap untuk melanjutkan aksi unjuk rasa hingga rencana akuisisi tersebut dihentikan.

"Kami siap menggalang karyawan empat kali lipat dari jumlah unjuk rasa yang sekarang ini. Kami juga siap melakukan mogok kerja jika Dahlan Iskan tetap tidak menghentikan rencana tersebut," tegas Satya.

Unjuk rasa berlangsung damai. Untuk menyampaikan pesannya, pengunjukrasa mengusung spanduk dan poster yang bertuliskan antara lain ""BTN Not For Sale". "Ada Agenda Tersembunyi Dalam Akuisisi BTN".

Selanjutnya "Jangan Jadikan BTN Komoditas Politik. Tolak Akuisi BTN", "Satu Kata Dari Kami Tolak Akuisisi", "Lawan, Akuisisi = Kapitalis = Penjajah".

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014