Kakek (Ardani) dan Naila ditemukan tewas di kamar mandi...
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kebakaran di Pasar Sejumput Jalan DI Pandjaitan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menghanguskan sebelas bangunan dan menewaskan tiga orang dalam satu keluarga.

"Kakek (Ardani) dan Naila ditemukan tewas di kamar mandi, sedangkan menantu beliau (Aisyah) di ruang tengah. Dua orang yaitu Kursani dan anak sulungnya yaitu Widya belum ditemukan, apakah juga meninggal di lokasi atau tidak," kata Muhammad Noor, kerabat korban saat di kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit, Senin pagi.

Kebakaran terjadi Senin dini hari sekitar pukul 01.30 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Menurut keterangan warga, api pertama kali terlihat di bagian depan rumah Kursani yang berada di bagian dalam gang pasar yang padat permukiman itu.

Saat kejadian, ada sekitar sebelas orang dalam rumah berlantai dua tersebut. Enam orang yang tidur di lantai atas sempat menyelematkan diri dengan cara menjebol bagian belakang rumah dan melompat ke rumah tetangga di bagian belakang.

Nahas dialami para korban yang saat itu tidur di lantai bawah. Mereka adalah H Ardani (60), suami istri Kursani (35) dan Aisyah (30) serta dua anak mereka yakni Widya (9) dan Naila Mega (6). Mereka diduga kesulitan keluar rumah karena ruangan di lantai tersebut penuh barang dagangan, sementara api berasal dari bagian depan.

"Ayah (Ardani) itu sebenarnya tinggal di Tamban (Kabupaten Kapuas) dan kebetulan datang berkunjung ke sini, ternyata kejadian ini menimpa. Naila itu baru saja merayakan ulang tahun, makanya kami sangat sedih," kata Noor yang merupakan menantu Ardani.

Ketua RT 28, Gafar menyebutkan, api awalnya terlihat di rumah Kursani, kemudian merembet ke bangunan lainnya. Hasil pendataan, bangunan yang terbakar berupa dua rumah dan sembilan toko.

"Kursani dan anaknya Widya belum diketahui nasibnya. Banyak yang menduga mereka ikut jadi korban, tapi kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan kepolisian. Makanya ini lokasi tidak boleh dimasuki dulu karena polisi mau mendatangkan tim forensik dari Palangka Raya," kata Gafar.

Kapolres Kotim, AKBP Himawan Bayu Aji bersama Kabag Ops Kompol Sukamat dan Kasat Reskrim AKP Win Widiyanto terlihat datang ke lokasi dan menemui keluarga korban saat di kamar jenazah.

Kepolisian belum memastikan apakah Kursani dan Widya turut menjadi korban dalam musibah itu karena masih menunggu kedatangan tim forensik. Penyidik juga telah meminta keterangan sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti.

Pewarta: Norjani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014