perempuan-perempuan yang belum tercerahkan tersebut tidak akan bisa keluar dari keterbelakangan pengetahuan jika perempuan yang sudah terdidik tidak menyentuh mereka.
Palu (ANTARA News) - Serikat Perempuan Lembah Palu, Kota Palu, meminta kepada "Kartini-Kartini" terdidik di daerah itu agar turun langsung ke lapangan melakukan pendampingan kepada komunitas perempuan yang belum tercerahkan secara pengetahuan.

"Semua Kartini-Kartini yang sudah pandai, cerdas, terdidik hanya berdiskusi dari gedung ke gedung, dari restoran ke restoran, sehingga tidak menyentuh "kartini-Kartini" di tingkat bawah yang belum terdidik," kata Maida Sita, seorang ibu dari Serikat Perempuan Lembah Palu, di Palu, Senin.

Ia mengemukakan hal itu di hadapan Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Sulawesi Tengah Zalzumida Djanggola, Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah Nurmawati Dewi Bantilan dan sejumlah tokoh perempuan lainnya dalam sebuah dialog dalam rangka HUT Kartini ke 135 di Palu.

Dialog tersebut mengusung tema semangat RA Kartini kita tingkatkan pendidikan dan keterampilan perempuan menuju sumber daya manusia yang sehat dan berdaya saing.

Pada kesempatan itu Maida Sita mengatakan banyak perempuan di masyarakat bawah belum memiliki pengetahuan yang cukup dalam membina anak sehingga tidak jarang terjadi tindak kekerasan terhadap anak khususnya anak perempuan.

Maida mengatakan perempuan-perempuan yang belum tercerahkan tersebut tidak akan bisa keluar dari keterbelakangan pengetahuan jika perempuan yang sudah terdidik tidak menyentuh mereka.

"Kita harus turun melakukan pendampingan," katanya disambut tepuk tangan meriah oleh ratusan ibu-ibu di acara dialog tersebut.

Sementara itu Ketua Bunda PAUD yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Tengah Zalzulmida Djanggola mengakui belum maksimalnya program pendampingan terhadap ibu rumah tangga di daerahnya.

Zalzulmida mencontohkan pembinaan melalui Posyandu di tingkat kelurahan bahkan tingkat RW belum menyentuh secara baik seluruh lapisan masyarakat.

Padahal kata dia, Posyandu merupakan salah satu wadah dalam penguatan sumber daya manusia perempuan dan anak.

Melalui Posyandu kata Zalzulmida, dilakukan sosialisasi tentang penanganan gizi anak, pelayanan kesehatan, reproduksi maupun pendidikan pembinaan terhadap ibu dan anak.

(A055)

Pewarta: Adha Nadjemuddin
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014