Jakarta (ANTARA News) - Jakarta International School (JIS) mengakui telah mengubah penataan toilet sekolah, yang menjadi tempat kejadian perkara kekerasan seksual terhadap satu siswa taman kanak-kanak, untuk meningkatkan visibilitas siswa yang sedang menggunakan toilet dan memastikan keamanan mereka.

"Soal toilet, kami tidak ada pikiran mau ubah tempat kejadian perkara. Perbaikan toilet hanya mau membuat toilet lebih aman bagi siswa saja," kata Kepala Sekolah Jakarta International School Timothy Carr saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin.

Menurut Carr, JIS telah mengubah ketinggian pintu serta memasang kamera CCTV dekat pintu masuk toilet.

Ketika dikonfirmasi secara terpisah tentang perubahan penataan toilet sekolah itu, Juru Bicara JIS Daniarti Wusono membantah sekolah mengubah penataan toilet untuk menghilangkan barang bukti.

"Hal itu sama sekali tidak benar. Sejak pertama kali menerima berita dari orangtua korban, kami telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan pelaku kejahatan dapat tertangkap dan mendapat hukuman yang setimpal," katanya melalui surel kepada Antara.

Menurut dia sekolah merenovasi toilet untuk menambah jumlah kamera CCTV guna meningkatkan keamanan siswa di sekolah.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan penyidik kepolisian meminta JIS mengembalikan bentuk toilet yang diduga menjadi tempat kejadian perkara kekerasan seksual terhadap murid taman kanak-kanak di sekolah itu.

Setelah JIS mengembalikan bentuk seperti semula, penyidik kepolisian akan memasang garis polisi di lokasi toilet.

Rikwanto mengatakan JIS beralasan perubahan penataan toilet dilakukan agar kejadian kekerasan seksual terhadap siswa tidak terulang kembali.

"Alasan perubahan tidak logis karena biar ketahuan kalau ada kasus seperti itu," ujar Rikwanto.


Pewarta: Monalisa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014