Washington (ANTARA News) - Saluran video musik online VEVO, yang merupakan perusahaan patungan dari dua label musik terbesar di dunia, meraih peningkatan angka penonton video streaming-nya hingga hampir 50 persen per bulan.

Hal itu disampaikan oleh pimpinan eksekutif perusahaan itu kepada Reuters, Selasa.

Perusahaan yang dikendalikan oleh Universal Music Group dan Sony Music Entertainment itu mampu menyedot perhatian rata-rata hampir 6 miliar  penonton pada Desember lalu, naik 46 persen dari tahun sebelumnya, kata Rio Caraeff, pimpinan eksekutif VEVO.
Sekitar 65 persen video VEVO ditonton  melalui telepon genggam.


"Dalam lingkup global, video yang ditonton benar-benar lewat telepon genggam, kata Rio di Miami dalam Konferensi Musik Latin Billboard. "Mayoritas video ditonton melalui telepon genggam, komputer tablet dan TV."


Sementara, jumlah orang yang menonton video musik VEVO dari smartphones, tablet atau televisi terkoneksi Internet menggunakan Apple TV, Roku, dan XBox terus bertambah.

Google Inc merupakan pemegang saham minoritas dari VEVO yang berpusat di New York dan didirikan tahun 2009 itu.

Universal Music merupakan salah satu unit  dari perusahaan Vivendi SA, sementara Sony Entertainment merupaka  bagian dari Sony Corp.

Jasa video musik online tersebut mulai mendistribusikan video-video musik ke AOL dan YouTube milik Google.

VEVO mendapatkan keuntungan dari porsi keuntungan iklan yang dihasilkan.

Dari hampir 6  miliar video musik yang ditonton online tiap bulan, 5 miliarnya berasal dari luar Amerika Serikat (AS).

Negara yang paling banyak menonton video musik VEVO antara lain adalah Inggris dan Jerman. VEVO sendiri menawarkan jasanya ke lebih dari 13 negara dan akan segera meluncur di Meksiko.

Video musik yang paling banyak ditonton adalah lagu "Baby" milik bintang pop remaja Justin Bieber dengan jumlah penonton lebih dari 1 milyar.


Tahun lalu, video klip "Just Give Me a Reason"-nya Pink menjadi yang paling banyak ditonton.


Rio mengatakan perusahaannya saat ini sedang melakukan penjajakan dengan investor potensial karena VEVO ingin melakukan ekspansi. Namun, dirinya menolak menyebutkan siapa investor-investor tersebut.


Tapi The Wall Street Journal melaporkan VEVO telah berbicara dengan firma jasa keuangan; Guggenheim Partners.

"Kami terus melakukan pembicaraan dengan para investor seiring dengan usaha kami untuk menemukan rekan yang tepat guna mengembangkan bisnis agar lebih cepat berkembang dari apa yang telah mampu kita lakukan sejauh ini," kata Rio. "Kami masih sangat aktif dalam melakukan proses itu."


Minggu lalu, VEVO yang menyediakan beberapa konten paling populer di YouTube, memperluas rekanan kerjanya dengan Yahoo melalui sebuah kesepakatan yang memungkinkan video musik dan program lain dari VEVO bisa dilihat di saluran  video Yahoo, Yahoo Screen, di AS dan Kanada.

Kerja sama itu diharapakam akan segera berlanjut ke Inggris, Jerman, Spanyol, Perancis, Italia, dan aplikasi mobile Yahoo Screen

VEVO telah muncul di Yahoo Music sejak 2012 dan kesepakatan  itu memperkuat strategi pimpinan eksekutif Yahoo Marissa Mayer untuk meningkatkan angka penonton sejalan dengan upayanya untuk mencari cara mendorong pengguna Internet menghabiskan waktu lebih lama di situs Yahoo.

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014