Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore menguat sebesar 30 poin menjadi Rp11.597 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.627 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah kembali menguat, kemungkinan ada intervensi dari Bank Indonesia (BI)," ujar analis pasar uang dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, saat ini tidak ada alasan yang mendorong mata uang domestik melanjutkan pelemahan di tengah fundamental ekonomi Indonesia yang positif serta kondisi politik yang tidak terlalu ramai.

"Pelaku pasar uang di dalam negeri akan cenderung mencermati sentimen di dalam negeri," katanya.

Sementra itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa indeks dolar AS bergerak melemah seiring dengan data penjualan perumahan baru di Amerika Serikat lebih rendah dari proyeksi pasar.

Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat juga juga akan merilis data pesanan barang tahan lama (durable goods orders) dan klaim tunjangan pengangguran.

"Kekuatan nilai tukar dolar AS ke depan akan ditunjang dari data-data yang akan dirilis itu, jika tidak sesuai ekspektasi mata uang rupiah berpotensi kembali menguat," katanya.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini (24/4), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.608 dibandingkan sebelumnya (23/4) di posisi Rp11.590 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014