Tidak ada masalah meski nama Jusuf Kalla disebut-sebut, atau bahkan jika nantinya ditunjuk mendampingi Jokowi."
Surabaya (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar tak mempermasalahkan diliriknya nama Jusuf Kalla yang disebut-sebut akan mendampingi Joko Widodo sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden periode mendatang.

"Tidak ada masalah meski nama Jusuf Kalla disebut-sebut, atau bahkan jika nantinya ditunjuk mendampingi Jokowi," ujar Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Jawa III Partai Golkar, Zainudin Amali, kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Selain nama Jusuf Kalla, nama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung juga dikabarkan siap menjadi calon wakil presiden. Pihaknya mengakui telah mendengar kabar tersebut, namun tidak berani memastikannya.

"Jangan berandai-andai terlebih dahulu. Semua masih sekedar wacana dan belum ada yang dipastikan karena proses Pemilu Legislatif belum sepenuhnya tuntas," kata dia.

Kendati demikian, Ketua DPD Partai Golkar Jatim itu mengaku bangga dan mengapresiasi jika nama-nama kader partainya dilirik sebagai calon pemimpin nasional.

Hal tersebut, lanjut dia, menunjukkan kader-kader Golkar merupakan tokoh potensial dan dibutuhkan bangsa ini.

Namun, bagaimana jika nantinya Jusuf Kalla atau Akbar Tanjung benar-benar maju bursa calon presiden atau wakil presiden dari partai selain Golkar, Zainudin Amali mengaku bukan menjadi permasalahan asalkan dilakukan sesuai mekanisme berlaku.

"Aturannya, jika dia masih menjabat dalam struktural partai maka harus melepaskan dan tidak membawa nama partai. Sedangkan untuk kader non-struktural cukup memberitahukannya ke pimpinan pusat, khususnya ke Ketua Umum DPP," kata dia.

Fenomena diliriknya kader Golkar sebagai calon pemimpin, memang kerap terjadi di partai berlambang pohon beringin tersebut. Semisal pada Pemilu Presiden 2004-2009, nama Jusuf Kalla ditunjuk menjadi cawapres bukan dari Golkar.

Ketika disinggung tentang suara massa di tingkat akar rumput jika ada kader Golkar maju dari partai lain, pihaknya mengaku tetap solid. Ia yakin kader partainya menaati aturan partai dengan mendukung dan memenangkan calon presiden sendiri.

"Kami yakin tetap solid karena kader sudah mengerti siapa yang diusung," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI tersebut.

Sebelumnya, PDI Perjuangan dikabarkan memutuskan calon wakil presiden pendamping Joko Widodo pada Pilpres 9 Juli mendatang dan sudah mendapat persetujuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. (FQH)

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014