Makanya bapak gua kasih gua nama Basuki"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok menjagokan Gubernur Bank Indonesia dan mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo untuk mendampingi Jokowi.

"Kalau Agus Marto sama Pak Jokowi ya cocoklah. Mereka sudah lama saling kenal. Sudah biasa kerja sama. Pak Jokowi kan maunya sama yang memang sudah ada chemistry-nya. Sebelum terjun ke perbankan, kemungkinan dia pengusaha juga," kata Ahok di Balaikota, Jumat.

Jokowi dikabarkan akan memilih cawapres-nya dari ekonom dengan nama-nama yang mencuat antara lain Gita Wirjawan, Agus Martowardojo, Dahlan Iskan, Sri Mulyani, sampai Chairul Tanjung.
"Kalau Sri Mulyani sepertinya tidak, dia enggak kenal juga. Tidak pernah diskusi. Kalau Gita Wirjawan saya enggak tahu beliau kenal apa tidak," kata Ahok.

Namun Ahok enggan mengomentari skenario Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla.


"Susah juga komentarnya ya. Awalnya Pak Jokowi sudah mau pilij Ahok jadi wapres tapi enggak jadi gara-gara diomongin terus, jadinya dicoret," kata Ahok diiringi tawa.

Saat ditanya rencana Ahok maju menjadi capres pada Pemilu 2019, dia malah berseloroh jika dia dipasangkan dengan Abraham Samad maka akan menjadi sejarah di Indonesia karena untuk pertama kalinya masyarakat Indonesia memilih pasangan presiden dan wakil bukan dari Pulau Jawa.


"Nanti bikin sejarah orang Jawa pilih non-Jawa. Di mana-mana kalau sistem Pemilu-nya masih pakai one man one vote tetap orang Jawa yang menang. Kalau enggak orang Jawa pun minimal namanya ada nama Jawa-jawa-nya. Makanya bapak gua kasih gua nama Basuki," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014