Makassar (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Gowa, Sulsel, menemukan adanya indikasi mengenai kecurangan yang terjadi di Kecamatan Somba Opu dengan cara penambahan suara fiktif sekitar 8.000 suara.

"Kami bersama beberapa partai lainnya menemukan adanya indikasi kecurangan itu dan meminta kepada penyelenggara pemilu disana untuk segera melakukan penghitungan ulang karena adanya indikasi penambahan suara fiktif," tegas Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Gowa Muhammad Nurdieni di Makassar, Senin.

Ia mengungkapkan, indikasi kecurangan yang terjadi di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa itu diketahui setelah adanya laporan dari saksi-saksi partai politik dimana, laporan saksi dari Partai Nasdem juga menemukan kecurangan itu.

Dengan adanya beberapa parpol yang mendapatkan indikasi kecurangan itu, akhirnya proses penghitungan ulang diselenggarakan dan dari proses hitungan diketahui adanya penambahan suara 8.000 yang tadinya warga yang menggunakan hak pilihnya hanya 60 ribu, membengkak jadi 68 ribu suara.

"Awalnya itu hanya sekitar 60 ribu warga yang menggunakan hak pilihnya, dan setelah dilakukan rekapitulasi suaranya membengkak menjadi 68 ribu. Sebanyak 8.000 suara itu tidak diketahui dari mana asalnya, sehingga sejumlah parpol sepakat melakukan penghitungan ulang," katanya.

Dia mengaku, 60 ribu warga yang menggunakan hak pilihnya itu tersebar di 236 tempat pemungutan suara (TPS) dan bahkan ada satu kotak suara ketika dibuka ramai-ramai, tidak satupun surat suara ada di dalamnya.

"Ini menjadi tanda tanya besar ketika beberapa saksi dari parpol ikut meenyaksikan pembukaan kotak suara dan ditemukan ada salah satu kotak suara yang isinya itu tidak ada alias kosong. Ini mengherankan, masa satupun tidak ada," tanyanya.

Ia menyebutkan kecurangan yang teradi di Kecamatan Somba Opu itu tidak bisa ditolerir lagi dan sebaiknya penyelenggara pemilu agar melakukan rekapitulasi ulang dibeberapa kecamatan yang dicurigai juga melakukan kecurangan.

"Apalagi indikasi penggelembungan suara itu sangat jelas setelah KPU Gowa meminta formulir C1 plano tambahan," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Arum Spink mengatakan rekapitulasi di Kabupaten Gowa yang masih berlangsung adalah bukti adanya pelanggaran pemilu.

"Hasil rekapitulasi suara Gowa bisa merubah segala-galanya karena daerah ini pemilihnya terbesar kedua di dapil Sulsel satu," kata Arum.

Ia melanjutkan, hasil rekapitulasi suara di Kabupaten Gowa sangat berpengaruh pada hasil pemilu untuk dapil satu Sulsel DPR RI dan dapil tiga Sulsel DPRD Sulsel sehingaa pihaknya akan terus mengawasi dan mengkritik tehnis rekap oleh penyelenggara pemilu. (*)

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014