... berharap ada pengganti beliau... "
Jakarta (ANTARA News) - Gitaris Tohpati mengaku turut kehilangan pemain biola kenamaan Indonesia, Idris Sardi, yang meninggal dunia, Senin pagi ini, dengan menyebutnya sebagai sosok berkharisma yang belum tergantikan.

"Saya sedih dan turut berduka cita. Mungkin pemain biola di Indonesia banyak tetapi belum ada yang seperti Idris Sardi yang memiliki kharisma, kepemimpinan dan karyanya yang melegenda," kata Tohpati, saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Tohpati berharap Indonesia akan memiliki pengganti Idris Sardi yang tidak hanya mahir bermain biola tetapi memiliki kharisma sepertinya.

"Saya berharap ada pengganti beliau. Bukan sekedar pemain biola tetapi kepemimpinannya dan kharisma-nya yang kuat, yang seharum namanya. Setahu saya belum ada yang seperti dia, atau mungkin saya yang tidak tahu. Tetapi yang masih terus dikenang sampai umur seperti dia sepertinya belum ada," tutur gitaris yang fokus pada aliran jazz itu.

Tohpati mengaku memiliki kenangan tak terlupakan tentang sosok Tohpati. Pada tahun 2013 ia sempat berkolaborasi dengan Idris Sardi dalam peluncuran album seorang tokoh agama. Tohpati mengaku terkejut bahwa ternyata Idris Sardi yang selama ini dikenal galak memiliki rasa humor yang tinggi.

"Ternyata dia sangat humoris padahal selama ini kan dia terkenal galak. Dia ternyata lucu, suka colek-colek saya," ujar Tohpati lalu tertawa.

Ia menambahkan meskipun sudah senior Idris Sardi juga tidak pernah menyetirnya dalam mengaransemen lagu.

"Dia sangat kooperatif. Dia tidak menyetir saya dan yang saya ingat waktu itu ia bermain cukup stabil umur segitu," kata Tohpati.

Idris Sardi menghembuskan nafas terakhir pada usia 75 tahun. Pria yang dikenal sebagai maestro biola maut itu meninggal di Rumah Sakit Meilia Cibubur pukul 07.20 WIB. 

Ayah dari aktor Lukman Sardi itu tidak pernah berhenti berkarya meskipun telah menginjak masa tuanya bahkan pada tahun 2013 sempat mengaransemen ulang lagu-lagu musisi populer Malaysia era dekade 60 dan 70-an Tan Sri P. Ramlee. Ia diketahui sempat menderita penyakit asam lambung dan lever. 

Pewarta: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014