Siapapun presidennya nanti, pembangunan infrastruktur harus dipercepat, namun harus ramah lingkungan."
Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusung percepatan pembangunan infrastruktur yang tidak merusak lingkungan dan menjaga kelestarian alam sehingga manfaatnya berkesinambungan. 

"Siapapun presidennya nanti, pembangunan infrastruktur harus dipercepat, namun harus ramah lingkungan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Rachmat Gobel kepada Antara, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan selama ini masih banyak pembangunan infrastruktur yang tidak peduli pada kelestarian lingkungan, bahkan sampai hal yang kecil seperti pembangunan saluran air di perumahan yang tidak memperhatikan pengolahan dan penyaluran limbah rumah tangga.

"Kadin ingin mendorong pemerintah bekerja sama dengan swasta membangun infrastruktur sebanyak-banyaknya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan," ujar Rachmat.

Ia mengatakan pembangunan ekonomi hijau menjadi fokus di Rio Summit 2012 yang membahas definisi pentingnya ekonomi hijau untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan di seluruh dunia.

Salah satu syarat pertumbuhan ekonomi tersebut adalah pembangunan infrastruktur yang memadai, katanya. Rachmat mengakui pembangunan infrastruktur di Indonesia cenderung statis, karena itu Kadin mendorong percepatan implementasi pembangunan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur, tanpa mengabaikan pentingnya kelestarian lingkungan.

"Kami (Kadin) menilai pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan menjadi prasyarat pertumbuhan ekonomi hijau," katanya.

Tidak hanya soal menjaga lingkungan agar tidak rusak karena pembangunan, Kadin melalui Indonesia Green Infrastructure Summit 2014 yang berlangsung 29-30 April di Jakarta, kata Rachmat, juga akan mendorong pembangunan infrastruktur yang efisien dengan belajar dari negara maju, seperti Jepang.

"Kami juga membentuk lembaga penjaminan untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur sesuai dengan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang ramah lingkungan dan efisien," katanya.

Tidak itu saja, kata Rachmat, Kadin juga mendorong pelaku bisnis di Indonesia untuk mengadopsi cara-cara berproduksi yang ramah lingkungan, seperti daur ulang dan penggunaan energi terbarukan, yang manfaatnya bisa untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi.  (R016/R010)

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014