... aerospace park untuk mendorong sinergi antar-organisasi MRO... "
Jakarta (ANTARA News) - Industri perawatan pesawat terbang (maintenance, repair, overhaul/MRO) Indonesia memerlukan kawasan luas terpadu, yang biasa diistilahkan aerospace park guna menunjang pengembangan industri tersebut di Tanah Air.

"Singapura membangun Seletar Aerospace Park, dan Malaysia mendirikan Malaysia International Aerospace Center. Industri MRO Indonesia juga memerlukan aerospace park untuk mendorong sinergi antar-organisasi MRO," kata Presiden IAMSA (Asosiasi Perawatan Pesawat Indonesia), Richard Budihadianto, dalam acara Aviation MRO Indonesia 2014 Conference and Exhibition, di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, keberadaan aerospace park dan sinergi antar-MRO diharapkan dapat memberikan dukungan yang optimal bagi maskapai domestik dalam meningkatkan keselamatan.

Selain keselamatan, lanjutnya, banyak manfaat jika Indonesia memiliki aerospace park, mulai dari ketepatan waktu dan efektivitas biaya perawatan serta kemudahan akses mendapatkan suku cadang, dan membuka lapangan kerja.

Lebih-lebih dalam menghemat devisa mengingat industri ini sangat padat modal, teknologi, dan SDM berkualitas. Sebagai contoh, setiap teknisi yang bekerja juga dibayar berdasarkan jam kerja dan dalam hal ini Indonesia sangat kompetitif dengan kualitas tidak kalah. 

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Kemitraan Publik-Swasta Bappenas, Bastary P Indra, menyatakan, "Kami menghitung kebutuhan investasi 15,3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp160 triliun untuk periode lima tahun ke depan," dalam konferensi pers tentang Indonesia Aviation Business Forum 2014, yang digelar di Jakarta, Selasa (22/4). 

Menurut dia, jumlah tersebut antara lain dibutuhkan sebagai investasi guna perluasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan membangun bandara baru di sejumlah daerah terpencil.

Pewarta: Muhammad Rahman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014