Jika kita ingin memperpanjang perundingan, harus ada pembebasan para tahanan... pembekuan pembangunan permukiman, dan satu diskusi mengenai peta-peta dan perbatasan selama tiga bulan."
Ramallah, Palestina (ANTARA News) - Tidak akan ada perdamaian dengan Israel tanpa terlebih dulu menetapkan perbatasan-perbatasan bagi satu negara Palestina mendatang, kata Presiden Mahmud Abbas, Selasa.

"Sejak pembentukan Israel, tidak seorangpun yang tahu perbatasan-perbatasan itu. Kami memutuskan untuk mengetahui perbatasan-perbatasan kami dan mereka, tanpa itu tidak akan ada perdamaian," katanya saat batas waktu sembilan bulan yang ditetapkan Washington bagi tercapainya satu perjanjian perdamaian berahir, yang menyebabkan proses itu terkatung-katung, lapor AFP.

Dalam satu pidato televisi, Abbas meletakkan syarat-syarat bagi dimulainya kembali perundingan perdamaian dengan Israel yang dilanda krisis itu. Perundingan itu tidak membuat kemajuan sejak diluncurkan 29 Juli tahun lalu.

"Jika kita ingin memperpanjang perundingan, harus ada pembebasan para tahanan... pembekuan pembangunan permukiman, dan satu diskusi mengenai peta-peta dan perbatasan selama tiga bulan."

Perundingan perdamaian itu menjadi hambatan besar akhir Maret setelah Israel menolak menaati satu komitmen untuk membebaskan 26 tahanan Palestina, yang membuat Abbas memulai kembali usaha-usaha pengakuan internasional.

Abbas berulang-ulang menegaskan pembebasan 26 tahanan plus ratusan lagi dan persetujuan pembekukan kegiatan pembangunan permukiman.

Ia juga menuntut perundingan luas mengenai masalah-msalah perbatasan. (RN/M007)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014