Jakarta (ANTARA News) - Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Paragita Universitas Indonesia menjadi satu-satunya peserta yang berasal dari Asia pada kompetisi Guido d'Arezzo International Polyphonic ke-62 di Italia

Pada kompetisi yang akan digelar 28-30 Agustus mendatang, Paragita akan berhadapan dengan finalis lainnya yang antara lain berasal dari Ukraina, Slovenia, Prancis, Spanyol, dan Italia.

Kelompok paduan suara UI ini akan berkompetisi dalam kategori paduan suara campur (mixed choir), kelompok kecil 4-12 orang (equal or mixed voices vocal ensambles), dan kompetisi festival berdasarkan sejarah (festival competition by historical period).

Dengan 35 orang peserta di bawah pimpinan Aning Katamsi, Paragita akan membawakan sembilan nomor untuk kompetisi tersebut. Lagu wajib yang diberikan oleh panitian Guido d'Arezzo antara lain Sagittae Potentis Acutae karya G.P da Palestrina dan Lieti Fior dari Costanzo Festa.

Kedua lagu tersebut berasal dari zaman Renaissance."Berkompetisi di luar negeri membiat Paragita selalu ingin bertambah baik lagi dari tahun ke tahun. Melihat perkembangan paduan suara di dunia sangat memperluas wawasan kami. Kali ini adalah kali kedua Paragita mengikuti kompetisi dari rangkaian European Grand Prix Choir Competition yaitu di Arezzo, Italia," kata Aning Katamsi, pelatih PSM Paragita, dalam siaran pers yang diterima ANTARA News.

"Kali ini Paragita tidak hanya membawa nama Indonesia, tapi juga sebagai wakil Asia di ajang kompetisi ini. Mudah-mudahan kami bisa mengemban tugas ini dengan baik dan mengharumkan nama bangsa melalui seni paduan suara," tambahnya.

Setelah kompetisi Guido d'Arezzo, Paragita juga berencana untuk mengadakan konser budaya di Italia. Dengan tema "A Present from Nusantara: Treasuring Indonesia", mereka ingin menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai warna dan karakter tersendiri terutama dari segi kesenian.

"Selama ini musik klasik, terutama paduan suara, dikenal berasal dari Eropa. Kali ini Paragita mau menantang diri sendiri bahwa ada hal yang khas dalam diri kami. Membawa nama negara memang bukan hal mudah, tapi kami mau sama-sama berjuang untuk memberi kontribusi bagi Indonesia," kata Doglas Rambe, ketua panitia PSM Paragita UI untuk kompetisi Guido d'Arezzo.Paragita UI berdiri sejak 1983.

Tahun lalu, mereka meraih juara kedua kategori mixed chamber choir di Andrea O. Veneracion International Choral Festival di Filipina. 2012, mereka mendapat penghargaan Special Prize for An Outstanding Compulsary Work di Bela Bartol 25th International Choir Competition.

Guido d'Arezzo merupakan rangkaian European Choral Grand Prix, kompetisi paduan suara internasional level A+ yang menjadi supremasi kompetisi paduan suara tingkat dunia. Kompetisi tahunan ini dibagi ke dalam dua kategori, Gregorian Chant and Medieval Music dan Polyphonic Repetoire.

Paragita mengikuti tiga kategori yang terdapat dalam kategori Polyphonic Repertoire.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014