Jakarta (ANTARA News) - Stephane Mbia membawa Sevilla ke final Liga Europa untuk menghadapi wakil Portugal Benfica setelah menciptakan satu gol pada menit kritis ketika timnya sudah tertinggal 0-3 pada leg kedua di kandang Valencia sampai lepas waktu normal 90 menit.

Unggul 2-0 dari hasil leg pertama, Sevilla nyaris tersisih setelah Valencia memimpin 3-0 sebelum Mbia menciptakan gol tandang yang sangat penting untuk timnya tersebut guna memaksakan agregat 3-3 dan unggul satu gol tandang.

Pada pertandingan lain, Benfica yang sudah memimpin 2-1 pada leg pertama, menahan Juventus 0-0 di kandangnya pada leg kedua di Turin, sehingga klub Portugal itu juga maju ke final Liga Europa.

Valencia membuka skor pada menit 14 babak pertama lewat Sofiane Feghouli yang mengolah umpan dari Eduardo Vargas dan lalu dibawanya melewati bek Sevilla Federico Fazio untuk diakhirinya dengan sebuah tembakan melewati kiper Beto.

Valencia yang membutuhkan kemenangan 3-0 untuk lolos ke final, kembali mencetak gol berkat anugerah yang justru diberikan lawannya sendiri ketika kiper Beto memberikan gol bunuh diri pada menit 26.

Gol ini diawali oleh tusukan Jonas yang mengisi posisi Paco Alcacer yang terkena hukuman akumulasi kartu. Dia menyambut umpan Vargas dengan satu sundulan dan diantisipasi Beto yang malah masuk ke gawang sendiri.

Beto menutup babak pertama dengan skor 2-0, tetapi Valencia kembali melakukan tekanan gencar pada babak kedua untuk memburu satu gol yang bisa meloloskannya ke final turnamen satu kelas di bawah Liga Champions ini.

Akhirnya gol itu tercipta pada menit 69 dari sumbangsih Jeremy Mathieu.

Berawal dari sepak pojok yang dilepaskan Cartabia, bola disambut Ricardo Costa dengan pahanya untuk diteruskan kepada Mathieu yang tak ayal meneruskannya masuk ke gawang Sevilla.  

Kedudukan seketika berubah 3-0 dan seakan menjadi pembalikkan luar biasa bagi Valencia untuk maju ke final Liga Europa.

Namun Sevilla yang hanya membutuhkan satu gol untuk mengubah peruntungan, akhirnya lolos ke final berkat selisih gol tandang ketika Mbia melepaskan sundulan pada empat menit usai waktu normal 90 menit, yang tak bisa dijangkau kiper Diego Alves.

Pada pertandingan lain, Benfica yang dibombardir tuan rumah Juventus yang hanya membutuhkan kemenangan 1-0, lolos ke final turnamen ini setelah sukses memelihara keunggulan 2-1 pada leg pertama dengan menahan Juventus 0-0 pada leg kedua.

Pertandingan seru nan keras antara kedua tim berujung pada tiga kartu merah bagi kedua tim di mana Benfica terlebih dahulu harus kehilangan Enzo Perez pada menit 67 setelah menerima kartu kuning kedua.

Namun kelebihan satu pemain tidak berhasil diumaksimalkan oleh Juventus yang menciptakan 14 peluang gol yang tujuh diantaranya on target, sementara Benfica hanya mengkreasi tiga peluang yang 1 diantaranya on target.

Benfica malah harus kehilangan satu pemain lagi pada menit 89 ketika Lazar Markovic berkonflik dengan pemain Juventus Mirko Vucinic yang juga diusir keluar lapangan oleh wasit pada menit yang sama.

Meski tetap kelebihan satu pemain, tim asuhan Antonio Conte yang mendominasi pertandingan dan melancarkan tekanan bertubi-tubi tetap tak bisa menciptakan gol sampai pertandingan usai sehingga harus merelakan tiket ke final Liga Europa kepada Benfica, demikian UEFA.com

Juve kehilangan peluang tampil di final di kandang barunya di Juventus Stadium yang baru dibuka tiga tahun lalu pada September 2011.

Benfica dan Sevilla akan memperebutkan trofi Liga Europa di stadion ini pada Rabu 14 Mei mendatang.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014