...kebutuhan lokal akan terpenuhi bahkan siap ekspor...
Cirebon (ANTARA News) - Para petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat, mengaku hasil panen serentak membuat produksi bawang merah melimpah sehingga melebihi kebutuhan nasional.

"Hasil panen musim tanam 2014 produksi bawang merah melimpah, sehingga kebutuhan lokal akan terpenuhi bahkan siap ekspor," kata Riwad, seorang petani bawang merah Cirebon kepada Antara, Sabtu.

Ia mengatakan, minat tanam bawang merah petani Majalengka, Indramayu, Kuningan, Cirebon cukup tinggi, sehingga hasil panen mereka berlebihan, selain itu pola tanam berpengalaman yang berhasil atasi hama mampu membuat produksi maksimal.

Ia menuturkan, lahan tanam bawang merah satu hektare dengan perawatan maksimal bisa menghasilkan sekitar 15 ton, kini Kabupaten Cirebon tanam sekitar 2000 hektare, belum Majalengka, Indramayu, dan Kuningan.

Dengan tingginya produksi bawang merah lokal, kata dia, petani meminta pemerintah untuk menghentikan impor bawang merah.

Manajer Koperasi Nusantara Jaya yang menjadi salah satu pengelelola petani bawang merah di Cirebon, Mudatsir, Jumat, mengatakan, para petani di Cirebon minta supaya impor bawang merah segera dihentikan karena produksi lokal melebihi kebutuhan pasar.

Persediaan bawang merah melebih permintaan pasar, kata dia, harga bawang merah tersebut rendah hingga di bawah modal tanam petani kini hanya dijual Rp7 ribu per kilogram, eceran di pasar tradisional kisaran Rp12 ribu per kilogram.

Ia menambahkan, modal tanam bawang merah kini bisa mencapai Rp10 ribu per kilogram, selain bibit mahal butuh biaya tambahan untuk memberantas hama pengganggu saat kondisi cuaca tidak menentu.

Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014