Ia (Gerrard) tidak sekedar bicara, ia melakukannya dan ia tahu apa yang bakal terjadi, utamanya ketika kami berada dalam tekanan
Liverpool (ANTARA News) - Hati yang miskin salah satu cirinya yakni kelewat sulit mengakui kelebihan orang lain. Dan Raheem Sterling jelas-jelas menunjukkan diri sebagai sosok pemain yang mengakui kehebatan salah satu kolega serentak seniornya di Liverpool, Stevan Gerrard.

Raheem membubungkan tekad menjadi pemain muda terbaik di Eropa. Ia kemudian mencari untuk menemukan sosok teladan dalam diri kapten The Reds, Steven Gerard, sebagaimana dikutip dari laman Liverpool.

Raheem ingin bersuka cita dalam suka dan duka, karena ia ingin merengkuh hati yang kaya akan nilai budi pekerti sebagai manusia.

Ya, ia ingin tampil sebagai manusia layaknya, karena Raheem tahu bahwa Liverpool sedang menghadapi krisis. Sepasang kejadian beruntun menyakitkan menerpa skuad asuhan pelatih Brendan Rodgers.

Setelah ditekuk Chelsea pekan lalu, pasukan Rodgers harus menyaksikan Manchester City menuai kemenangan di kandang Everton pada Sabtu (3/5).

Alhasil, Liverpool terpelanting dari puncak klasemen Premier League, sehingga mimpi menjadi juara nyaris pupus. Merseyside Merah dan City sama-sama  mengeoleksi 80 angka, dan Manchester Biru unggul selisih gol.

"Ia selalu berada di sini, ketika ada kebuntuan. Ia (Gerrard) tidak sekedar bicara, ia melakukannya dan ia tahu apa yang bakal terjadi, utamanya ketika kami berada dalam tekanan," kata Sterling kepada majalah FourFourTwo.

"Dia selalu menasehati saya agar tampil tenang dalam menghadapi segala sesuatunya. Ia benar-benar memberi nasehat yang baik dan bermakna. Saya banyak belajar dari dia. Ia sosok yang bermartabat," kata penyerang Liverpool itu.     

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014